blank

BLORA (SUARABARU.ID) – Tunggak Semi, Djagong Urip lan Panguripan, kegiatan yang diinisiasi ‘Santrenkarya Banyu Mili’ didedikasikan sebagai ruang diskusi dan kolaborasi lintas potensi. Kegiatan yang dirancang reguler setiap hari Jumat pada minggu pertama setiap bulannya, perdana dilaksanakan di area Pasar Wura-Wari, Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, kabupaten Blora, Jumat (3/3/2023).

Kegiatan perdana dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa Ngloram, hadir juga sejumlah perangkat Desa Ngloram, Mahasiswa IAI Al Muhammad, Universitas Terbuka Cepu, Universitas Bojonegoro serta pegiat seni-budaya.

Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Desa Ngloram, Ibu Widya menyampaikan apresiasinya serta harapan kerja sama untuk kemajuan Desa Ngloram. Lebih dari itu untuk kemajuan Situs Budaya Ngloram yang di dalamnya didapati makam Sunan Ngudung.

blank

Hadir sebagai narasumber, yaitu Ariraya Sulistya Sedayu, SE., MM. Dalam materinya disampaikan bahwa Lwaram, sekarang dikenal Ngloram memiliki sejarah kejayaan. Tidak ada alasan selain melakukan pengupayaan bangkitnya kejayaan tersebut. Kolaborasi serta kesadaran masyarakat lokal menjadi sangat penting dalam rangka pengupayaan kebangkitan kembali kejayaan para pendahulu.

Diadakannya kegiatan Tunggak Sem, sebagai ruang titik temu lintas disiplin ilmu, komunitas serta profesi untuk terjadinya praktik baik kebermanfaat.

Koordinator ‘Santrenkarya Banyu Mili’, Agil Febriansyah mengatakan maksud kegiatan Tunggak Semi sebagai ruang diskusi urip lan panguripan atau hidup dan kehidupan. Dan, tentu tujuannya adalah terjadinya kolaborasi untuk kebermanfaatan bersama.

“Alasan pemilihan lokasi acara di area sarehan Sunan Ngudung, tentu pertama ngalap barokah, selanjutnya mengambil nilai-nilai perjuangannya” ujarnya.

Diakhir acara, mahasiswa Universitas Terbuka Cepu, Didik menyampaikan tawaran kerja sama program, seperti pelatihan UMKM, pelatihan guru, serta pemuda.

“Santrenkarya Banyu Mili merupakan program yang fokus pada pengembangan kerohanian dan kekaryaan. Melalui kegiatannya, yaitu Tunggak Semi bentuk implementasi fasilitasi ruang diskusi serta memadukan ide, gagasan bersama. Selain Tunggak Semi, ada kegiatan lain yang akan dilaksanakan, seperti Kenduri Banyu Mili dan Madrasatut Tujjar.” ujar Rouf menutup acara.
Hadepe / Rouf