Asam lambung yang tinggi membuat perut terasa penuh dengan cairan dan begah. Begah disebabkan oleh zat asam pada jeruk nipis membuat lambung memproduksi gas berlebihan, sehingga perut akan terasa penuh dan begah. Bahaya asam lambung naik tidak boleh disepelekan, sebab akan membahayakan bagi lambung dan juga kesehatan.
3. Perut terasa perih dan teremas-remas
Efek dari mengkonsumsi jeruk nipis bagi penderita maag yang harus diwaspadai adalah akan membuat perut terasa perih dan teremas-remas. Hal ini bisa terjadi pada penderita maag sedang dan juga maag kronis. Maag ringan biasanya tidak akan mendapatkan efek apa-apa jika mengkonsumsi jeruk nipis dan olahannya.
Penyebabnya maag sedang dan juga maag kronis sudah memiliki tukak lambung atau luka lambung, sehingga jika tukak lambung bersentuhan dengan zat asam perut penderita maag akan terasa perih dan terasa teremas-remas. Hal itu akan sangat menyakitkan bagi penderita lambung. Sebisa mungkin hindarilah makanan penyebab asam lambung, salah satunya adalah jeruk nipis.
4. Memicu muntah
Bahaya mengkonsumsi jeruk nipis bagi penderita maag adalah memicu muntah. Hal itu dikarenakan zat asam pada jeruk nipis bisa memicu reflux lambung atau memicu asam lambung naik ke kerongkongan manusia. Hal tersebut menjadi pemicu mual dan muntah pada penderita maag yang asam lambungnya meninggi atau naik.
5. Memicu sendawa
Salah satu bahaya jeruk nipis bagi penderita maag adalah memicu penderita maag untuk selalu bersendawa. Sendawa adalah efek lanjutan dari reflux asam yang naik ke kerongkongan manusia. Reflux asam yang sampai ke kerongkongan akan memicu seseorang menjadi sering bersendawa.
6. Membuat air liur berlebihan
Orang yang mengalami maag dan mengkonsumsi jeruk nipis dia akan memiliki air liur yang berlebihan, sebab zat asam yang dimiliki oleh jeruk nipis merangsang produksi air liur secara berlebihan.
7. Mulut menjadi pahit
Kandungan acid reflux bisa menyebabkan mulut menjadi pahit. Zat asam pada jeruk nipis itu akan membuat selaput lidah menjadi pahit. Mulut yang pahit merupakan efek lanjutan dari produksi air liur yang berlebihan di dalam mulut.