blank
Foto dokumentasi bangunan Masjid Apung (Masjid Kemampul) di perairan muara Sungai Grindulu, Pacitan, Jatim, sebelum rusak dan tenggelam.(Dok.Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – Masjid Apung (Masjid Kemampul) di muara Sungai Grindulu, selama ini dikenal sebagai bangunan ibadah yang unik. Keberadaannya menjadi salah satu ikon wisata religi di Pacitan sebagai Kabupaten berjuluk Paradise of Java.

Pembangunan Masjid Apung, dulu diinisiasi oleh Kiai Fuad Habib Dimyati dari Pondok Pesantren (Ponpes) Tremas, Pacitan. Tapi pada pertengah Bulan Februari 2023 lalu, tempat ibadah yang unik dan ikonik tersebut, tenggelam diterjang arus banjir Sungai Gindulu.

Sebelum tenggelam, muncul berita viral yang menyebutkan ada sekelompok ibu-ibu yang melakukan senam di serambi Masjid Apung tersebut, pada Hari Minggu (15/1) lalu. Tentu saja, ini mengundang beragam tanggapan kontroversal, dan banyak pihak yang menyayangkan ulah mereka.

Selang sebulan dari kejadian senam ibu-ibu itu, Kamis (16/2), Masjid Apung yang terletak di Kawasan Wisata Pantai Pancer Door, Desa Ploso, Pacitan tersebut, tenggelam diterjang banjir Sungai Grindulu.

Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, Bupati Indrata Nur Bayu Aji (Mas Aji) bersama sejumlah tokoh, bertekad untuk membangunnya kembali. Guna mengawali pembangunannya kembali, Jumat (24/2), dilaksanakan doa bersama yang diikuti oleh Bupati bersama para pihak di Dinas PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) Kabupaten Pacitan.

Arti Penting

Mangga (mari) pekerjaan ini sama-sama kita niatkan ibadah, ikhlas penuh kebahagiaan dan suka cita,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji.

blank
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji (kiri) bersama para pihak, melakukan doa bersama untuk mengawali pembangunan kembali Masjid Apung.(Dok.Prokopim Pacitan)

Keberadaan Masjid Apung tersebut, menurut Bupati memiliki arti penting bagi Kabupaten Pacitan. Karena selain menjadi tempat ibadah, masjid yang mengapung di perairan muara Sungai Grindulu tersebut, menjadi salah satu ikon wisata religi bagi Pacitan sebagai Kabupaten berjuluk Paradise of Java.

Tidak hanya masyarakat Pacitan yang memanfaatkan keberadaan masjid tersebut, namun banyak wisatawan dari luar Pacitan yang tertarik datang untuk beribadah, dan melihat langsung keunikan Masjid Apung.

Karena itu, Bupati memandang Masjid Apung perlu segera dibangun kembali. ”Siapapun, banyak atau sedikit perannya dalam pembangunan masjid ini, semoga menjadi amal jariyah dan mendapat balasan setimpal dari Allah SWT,” tandas Bupati.

Seperti pernah diberitakan, Masjid Apung yang dibangun Tahun 2019 itu, sebelumnya pernah mengalami kerusakan karena diterjang banjir. Bahkan sampai hanyut ke laut, namun kemudian diperbaiki lagi.

Tapi kerusakan yang terjadi Kamis (16/2) lalu, kondisinya cukup parah karena posisinya tenggelam.

Bambang Pur