”Di situ semua ada mulai pola asuh, penanganan gizi, sanitasi. Sehingga diharapkan anak-anak itu dua bulan lulus dari stunting,” jelasnya.
Bahkan tidak hanya untuk baduta stunting, Ita juga menyiapkan ruang khusus ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia agar memperoleh perhatian lebih lanjut.
Pihaknya berharap inovasi ini dapat diterapkan di wilayah kecamatan lain. Setelah peresmian ini dapat tumbuh Rumah Pelita lain di wilayah lain.
“Yang sudah komplet di Semarang Barat, dan sedang dikembangkan di kecamatan lain. Semoga lekas menyusul sehingga target Semarang 0 stunting bisa segera terwujud,” ujarnya.
Apresiasi Menteri PPPA
Inovasi Pemerintah Kota Semarang tersebut memperoleh apresiasi Menteri PPPA Bintang Puspayoga yang berkesempatan meresmikan langsung Rumah Pelita.
“Kami menyambut baik inovasi Pemkot Semarang membuat Rumah Pelita untuk penanganan stunting lintas sektor khusus baduta,” ungkap Bintang.
Bintang menilai Walikota beserta jajarannya gerak cepat dalam membuat inovasi isu perempuan dan anak.
Menurut Bintang, kunci dari penanganan stunting yakni sinergi kolaborasi dan hal tersebut yang dilakukan oleh Pemkot Semarang melalui Rumah Pelita dengan melibatkan berbagai lintas sektor. Ia berharap inovasi semacam ini dapat menjadi inspirasi dan dicontoh daerah lain.
“Di sini ada praktik baik, kenapa ini tidak direplikasi di kabupaten / kota terdekat dulu. Kalau ini dapat memberikan inspirasi yang menjadi harapan bapak Presiden mudah-mudahan direplikasi tidak hanya di Jawa Tengah tapi juga seantero nusantara,” ungkap Bintang.
Hery Priyono