blank
Bupati Kudus saat melihat produk pegiat Ekraf yang dipamerkan di Museum Kretek beberapa hari lalu. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus telah meluncurkan Creative Hub (Rumah Kreatif) bagi pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Kudus. Peluncuran wadah bagi pegiat Ekonomi Kreatif (Ekraf) ini cukup diapresiasi oleh Bupati Kudus HM Hartopo.

Peluncuran Creative Hub dilaksanakan bersamaan dengan sarasehan tembakau yang digelar di Museum Kretek akhir pekan lalu. Dalam kesempatan tersebut, Bupati sangat kagum dengan ide-ide kreatif para pelaku Ekraf.

“Ekonomi kreatif ini sangat perlu dikembangkan agar nanti bisa tumbuh dan mendorong peningkatan perekonomian daerah,”kata Bupati Kudus, HM Hartopo dalam kesempatan tersebut.

Menurut Hartopo, Pemkab Kudus siap mendukung pengembangan Ekraf di Kabupaten Kudus melalui berbagai program yang ada. Beberapa OPD terkait baik Disbudpar maupun Disnaker Perinkop UKM, siap berkolaborasi dengan Creative Hub demi mendukung tumbuh kembangnya Ekraf yang ada di Kudus.

Hartopo juga sangat berterima kasih kepada Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Kudus, yang menjadi pionir dalam pengembangan ekosistem Ekraf yang ada di Kudus. KEK terbukti menjadi pendorong sekaligus fasilitator bagi bergeraknya pelaku Ekraf.

Sementara, Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Kudus, Valerie Yudistira menegaskan Creative Hub sengaja dibentuk untuk menjadi wadah bertemunya pegiat ekonomi kreatif. Menurut Valerie, Ekraf merupakan sebuah usaha produksi maupun distribusi barang yang membutuhkan ide dan gagasan baru yang berbeda dengan produk yang ada sebelumnya.

Menurut Valerie, para ada 17 sub divisi pelaku Ekraf Kabupaten Kudus yang kini tergabung dalam Creative Hub yang dikembangkan saat ini. Tak hanya bidang produksi barang, beberapa bidang lain seperti musik, hingga jasa lain bisa juga menjadi bagian dari Creative Hub ini.

“Seperti musik, di Kudus banyak berkembang genre musik kreatif yang kualitasnya tak kalah bersaing. Creative Hub ini mencoba ikut mewadahi untuk nantinya bisa berkembang dan bisa bersaing dengan pelaku UMKM lainnya,”tandasnya.

Di bidang produksi barang, beberapa kegiatan ekonomi kreatif juga banyak bermunculan seperti pengolahan ampas kopi menjadi produk bernilai guna, maupun produk-produk lain yang secara ide dan gagasan merupakan hal yang baru.

Valerie menambahkan, dengan adanya E-Katalog Creative Hub ini, pihaknya berusaha membuat sebuah wadah yang nantinya bisa mempertemukan pegiat Ekraf dengan para konsumen. Sehingga pelaku Ekraf bisa berkembang dan bertambah maju.

“Di dalam E-Catalog ini kurang lebih ada 17 sub divisi di bawah Ekonomi Kreatif. Sementara Creative Hub ini untuk mendorong para pelaku ekonomi kreatif termasuk perfilman dan musik. Harapan saya, Kudus bisa mendapat kata kreatif di tahun 2023 ini,” jelas Valerie.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Mutrika mengatakan pihaknya sangat mendukung keberadaan Creative Hub yang digawangi oleh KEK ini. Menurutnya, potensi ini diharapkan bisa ikut meningkatkan geliat kepariwisataan yang ada di Kudus.

Ads-Ali Bustomi