KUDUS (SUARABARU.ID) – H Mawahib Afkar terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Dakwah Islamiyah (MDI) Golkar Jawa Tengah. Anggota DPRD Jawa Tengah asal Kudus tersebut terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Wilayah (Musywil) DPW MDI Golkar Jateng, yang dihelat di Kantor DPD I Golkar Jawa Tengah, Jalan Kiai Saleh No.1 Semarang, Jumat (17/2).
Dalam sidang Musywil DPW MDI Golkar Jateng, yang dipimpin oleh Radianto Star, seluruh perwakilan MDI dari DPD II Golkar se-Jawa Tengah, sepakat mengusung politikus partai berlambang beringin dari Kudus itu sebagai Ketua MDI Jateng yang baru, menggantikan ketua sebelumnya Yusuf Hidayat.
Sementara, Ketua MDI Golkar Jateng domisioner, Yusuf Hidayat, mendapatkan amanah sebagai Ketua Munadim MDI Golkar Jateng oleh peserta sidang.
Turut hadir dalam Musywil MDI Golkar Jateng, Wakil Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Sholahul ‘Aam Notobuwono; Ketua Umum DPP MDI Golkar, Choirul Anam; Sekjen DPP MDI Golkar, Gunawan Hidayat; anggota DPR RI cum Ketua DPD I Golkar Jateng, Panggah Susanto,dan perwakilan MDI DPD II Golkar se-Jateng.
Radianto Star yang merupakan perwakilan dari DPP MDI Golkar menegaskan seluruh peserta sidang secara bulat mengamanahkan jabatan Ketua MDI Golkar Jateng kepada Mawahib Afkar. “Kita semua peserta sidang bersepakat untuk menunjuk saudara Mawahib sebagai Ketua MDI Golkar Jateng,” ucap Radianto Star.
Sementara, dalam sambutannya, Mawahib Afkar menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh peserta sidang. Menurutnya, keikutsertaannya dalam MDI Golkar Jateng bukan dalam rangkan mencari jabatan.
Namun demikan, Mawahib Afkar menegaskan, dalam tradisi santri jabatan tak etis dicari, tapi bila diamanahkan pantang untuk lari.
“Kami sebagai santi punya sebuah tradisi, jabatan tak etis dicari, tapi bila mendapat amanah tak etis untuk lari,” ucap Mawahib Afkar menyatakan kesediannya mengemban amanah sebagai Ketua MDI Golkar Jateng.
Pria yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi E DPRD Jateng itu menambahkan, ke depan ia mengusung dua fungsi penting MD dalam tubuh Golkar.
“Ada dua fungsi penting MDI yang akan kita jalankan ke depan, yakni pertama fungsi dakwah, dan yang kedua fungsi politik,” ucapnya.
Terlebih, sambung Mahawib, saat ini telah memasuki tahun-tahun politik, menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
“Fungsi MDI sebagai lembaga dakwah dan fungsinya sebagai bagian dari partai politik harus berjalan seiring,” tandas politikus asal Mejobo, Kudus, itu.
Ali Bustomi