blank
Prajurit Diponegoro yang bertugas di Koramil 03 Serengan Kodim 0735 Surakarta melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo, menggunakan perahu karet, Jum'at (17/2/2023). Foto : Dok Pendam IV/Diponegoro

SURAKARTA (SUARABARU.ID) Prajurit Diponegoro dengan sigap melakukan evakuasi warga di sekitar sungai Bengawan Solo yang terdampak banjir, akibat hujan yang terus menerus mengguyur wilayah kota Surakarta, sehingga menyebabkan terjadinya luapan sungai Bengawan Solo yang berakibat Banjir di beberapa wilayah di Kota Surakarta.

Melihat kondisi banjir semakin naik, anggota Koramil 03 Serengan Kodim 0735 Surakarta Serda Catur Handoko, dengan cekatan membantu evakuasi para korban banjir di wilayah Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta, Jum’at Siang (17/02/2023).

Salah satu korban banjir di kelurahan Joyotakan adalah seorang bayi. Serda Catur Handoko menggendong dengan hati-hati menyusuri lorong-lorong sempit dan membawa ke tempat yang lebih aman.

Pihak kelurahan dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas serta Tim Siaga Berbasis Masyarakat (Sibat) dan PMI, mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman, yaitu ke Pendopo Kelurahan Joyotakan, Masjid Hidayah, Masjid An-Nikmah, Masjid LDII, Ponpes Darul Dzikri, SDN Joyotakan dan di Rumah Warga yang tidak kena dampak Banjir

Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Bambang Hermanto, S.I.P. mengungkapkan, bahwa Prajurit Kodam IV/Diponegoro di seluruh wilayah siap untuk membantu warga terdampak bencana alam. Hal ini sudah menjadi kewajiban TNI, untuk membantu kesulitan warga di sekelilingnya, salah satunya di wilayah Surakarta.

“Kegiatan evakuasi kepada 995 korban banjir di kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan ini, merupakan wujud kepedulian TNI khususnya para prajurit Kodim 0735/Surakarta, terhadap warga masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan akibat dampak bencana banjir,” ungkapnya.

Dengan kondisi seperti itu, Kependam berharap banjir segera surut, agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal.

“Semoga banjir yang melanda sejumlah wilayah di Surakarta segera surut. Sehingga masyarakat bisa kembali bekerja dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa,” pungkasnya.

Absa