blank
Ganjar bersama Bupati Sri Sumarni, menyaksikan panen raya padi yang dihasilkan petani di Desa Harjowinangun, Kecamatan Godong, Kabupaten Purwodadi, Rabu (15/2/2023). Foto: hms

GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berharap, panen raya di wilayah Grobogan, bisa membantu stabilisasi harga beras di pasaran. Ganjar juga senang, karena petani mendapatkan harga yang cukup tinggi, yakni Rp 6.400 per kilogramnya.

Untuk memastikan ketersediaan stok, Ganjar kembali mengecek panen raya di Desa Harjowinangun, Kecamatan Godong, Kabupaten Purwodadi, Rabu (15/2/2023).

Kedatangan Ganjar sendiri sudah dinantikan para petani. ”
“Ini sudah panen raya apa belum? Berapa petani dapat harganya sekarang?” tanya Ganjar pada para petani.

BACA JUGA: LBH Ansor Kudus Terima 13 Aduan Dugaan Kecurangan Seleksi Perangkat Desa

”Harganya Rp 6.400 pak, Alhamdulillah sudah lumayan tinggi,” kata petani menimpali.

Ganjar yang didampingi Bupati Sri Sumarni dan jajaran Forkopimda Kabupaten Grobogan menambahkan, panen raya yang sudah dimulai di beberapa daerah, diharapkan bisa menambah stok.

”Kalau stok mulai banyak, distribusi kami percepat, maka stabilisasi harga akan kembali terjadi,” ujarnya.

BACA JUGA: Sambut Isra Mi’raj, Napi Lapas Semarang Ikuti Lomba Praktik Salat Subuh

Ganjar mengaku senang, karena petani di Grobogan mendapatkan harga tinggi. Temuan ini berbeda ketika dia berkunjung di Kendal, Selasa (14/2/2023) kemarin.

Petani di Kendal, ungkapnya, mendapat harga rata-rata di angka Rp 5.500. Sementara di Grobogan harganya bisa mencapai Rp 6.400. Atas kondisi itu, dia ingin panen raya di Grobogan akan berdampak pada ketersediaan beras di Jateng, sehingga harga beras makin stabil.

”Artinya, petani mendapatkan harga yang cukup bagus hari ini. Mudah-mudahan ini bagian dari pasokan yang cukup besar, karena Grobogan itu salah satu lumbung yang cukup besar. Mudah-mudahan panen raya ini bisa menstabilkan itu,” paparnya.

Tya Widya