blank

BREBES (SUARABARU.ID): Rabu pagi (8/2), Sekretaris Desa Banjaranyar menerima salah satu luaran program kerja mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun Akademik 2022/2023 berupa buku profil wilayah. Penyusunan profil Desa Banjaranyar ini merupakan salah satu program kerja keilmuan mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun Akademik 2022/2023 yang melakukan pengabdian di Desa Banjaranyar, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Kegiatan KKN Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun Akademik 2022/2023 ini berlangsung dari tanggal 3 Januari sampai dengan 16 Februari 2023. Total kabupaten yang menjadi lokasi KKN adalah sebanyak sepuluh kabupaten dan tersebar di 32 kecamatan.

blank

Pada dasarnya KKN UNDIP merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Tri Dharma Pendidikan, yakni: Pendidikan/Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Oleh karena itu, Jihan Shonia Pardcipta, mahasiswa program studi Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan, berkeinginan untuk menyajikan data-data Desa Banjaranyar secara spasial dan mengemasnya dalam bentuk buku profil wilayah, terlebih Desa Banjaranyar belum memilikinya.

“Ini monografi atau profil desa kami diperbarui dan diperbaiki secara utuh, jadi pada saat nanti ada orang butuh tinggal kami pinjamkan karena kebanyakan data kami cuma berbentuk lembaran dan di website (saat ini nonaktif). Bukunya kami baru pertama kali punya malah, alhamdulillah kami jadi punya setelah ada mahasiswa KKN,” ujar Sekretaris Desa Banjaranyar, Nanang Sofan, A.Md.

Saat ditanya lebih lanjut mengenai pendapat dan masukan terkait buku profil Desa Banjaranyar, Pak Nanang menjawab bahwa buku profil ini sudah bagus dan dapat dijadikan media bagi pembelajaran masyarakat.

“Sudah bagus, lebih menata secara ruang dan mungkin ini bisa untuk pembelajaran anak-anak kita, kalau mungkin sekolah membutuhkan nanti bisa pinjam atau diserahkan pada sekolah atau mungkin ini bisa diperbanyak di perpustakaan. Jadi kalau mereka butuh (informasi) luasan berapa dan lain sebagainya bisa melihat datanya di buku profil desa ini,” tambah Pak Nanang.

Di profil tersebut termuat kajian singkat mengenai kondisi fisik alam, penggunaan lahan, kebencanaan, kependudukan, sarana dan prasarana, serta ekonomi. Berangkat dari kajian kondisi eksisting, potensi dan masalah Desa Banjaranyar pun selanjutnya dirumuskan. Melalui penyusunan profil wilayah ini, harapannya pemerintah desa dapat terbantu dalam memperoleh masukan/input dalam proses perencanaan desa. Selain itu, kajian mengenai karakteristik wilayah, potensi, dan masalah desa yang ada di dalam profil ini juga diharapkan dapat membangkitkan semangat dalam mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

Menurut laman Sistem Informasi Desa milik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, SDGs desa adalah upaya terpadu untuk pembangunan ekonomi, sosial, lingkungan, hukum dan tata kelola masyarakat di tingkat Desa. Goals SDGs Desa diturunkan dari Goals SDGs Nasional menjadi 18 bidang fokus pembangunan, meliputi: desa tanpa kemiskinan, desa tanap kelaparan, desa sehat dan sejahtera, pendidikan desa berkualitas, keterlibatan perempuan desa, desa layak air bersih dan sanitasi, desa berenergi bersih dan terbarukan, pertumbuhan ekonomi desa merata, infrstruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan, desa tanpa kesenjangan, kawasan permukiman desa aman dan nyaman, konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan, desa tanggap perubahan iklim, desa peduli lingkungan laut, desa peduli lingkungan darat, desa damai berkeadilan, kemitraan untuk pembangunan desa, serta kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.

Jihan /Universitas Diponegoro