JAKARTA (SUARABARU.ID)– Tokoh sepak bola nasional Rahim Soekasah menilai bahwa Komite Eksekutif (Exco) PSSI saatnya diisi oleh orang-orang baru yang punya semangat baru.
Salah satunya Presiden Klub Pelita Medan Soccer, Benny Tomasoa layak untuk mengisi jabatan sebagai Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Penilaian tersebut pun kata dia bukan tanpa alasan.
”Dia pantas, karena Benny sudah berpengalaman di sepak bola, katakanlah memang orang bola. Pernah menjadi manajer PSMS Medan, dan saat ini punya klub Liga 3,” kata mantan Manajer Timnas Indonesia U-23 ini, Jumat (3/2).
Dikatakan, memang dalam sepakbola ini, punya niat baik saja tidak cukup, tapi memang benar-benar harus masuk ke dalamnya.
”Saya yakin, Benny punya niat baik untuk kemajuan sepakbola nasional. Tapi kalau tidak di PSSI bagaimana, pasti sulit untuk mengimplementasikan niat baik itu, jadi memang harus di PSSI,” terangnya.
“Mengurus sepakbola ini tidak mudah. Karena pada dasarnya membina sepak bola itu membina manusia, nah membina manusia itu tidak mudah, harus punya finansial dan power,” tambahnya.
Diakui bahwa rata-rata pengurus PSSI yang berasal dari Sumut itu memiliki kualitas. Sebut saja Wahab Abdi dan Kamaluddin Panggabean.
“Biasanya ketika ada apa-apa pasti orang Sumut dulu yang bersuara, lalu semuanya ikut. Sekarang kan tidak begitu, makanya saya berharap untuk periode ke depan ada orang Sumut di PSSI, yakni Benny,” tegasnya.
Tak lupa, Rahim berpesan agar Benny tidak mudah menyerah dalam membina sepak bola terlebih bila nanti terpilih sebagai Exco PSSI.
“Benny harus Fight saya optimis para voter nantinya tidak akan salah pilih Exco. Semoga Benny bisa terpilih,” tutupnya.
Sementara itu Benny mengaku plong setelah dirinya masuk dalam daftar resmi pencalonan sebagai Exco PSSI. Seperti diketahui Ia bersama puluhan Exco dinyatakan lolos secara resmi oleh Komite Pemilihan PSSI dan akan bersaing di kongres PSSI 16 Februari nanti.
Pria yang pernah menjabat sebagai Manager PSMS Medan tiga musim itu berjanji ingin memperbaiki PSSI yang menurutnya masih carut-marut dalam menjalankan kompetisi dan pembinaan atlet sepakbola Tanah Air.
“Prinsipnya kenapa saya ikut, karena saya, pertama, memang passionnya sepakbola. Kedua, saya juga mencintai sepakbola. Ketiga, saya lahir dari sepakbola. Tujuannya adalah tentu dengan passion saya, untuk melakukan perubahan besar,” kata Bento pengusaha yang dibesarkan di sepakbola.
Bento mengaku, proses pencalonannya menjadi anggota Exco PSSI tanpa dibarengi kepentingan politis. Ia pun menilai para voters memiliki pandangan yang objektif terhadap kandidat Komisi Eksekutif yang mempunyai misi untuk perubahan.
“Saya ingin terlibat dalam proses perubahan sepakbola. Kita berharap di KLB ada perubahan besar di sepakbola kita. Melihat ini, semua kembali ke voters. Kalau voters mau terjadi perubahan, ya mereka harus melihat. Masa orang yang sudah membatalkan kompetisi toh mau dipilih lagi?” ujar Presiden Klub Pelita Medan Soccer ini.
Ia semakin optimistis karena niatannya juga mendapat dukungan dari mantan pemain PSMS. Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Mantan PSMS, Witia Pusen didampingi Sunardi B, dan Badia Raja Manurung.
Muhaimin