blank
Potongan tayangan video pekerja mendebat bosnya. Foto: Tangkapan layar

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sebuah video beredar viral, tentang seorang pekerja yang berdebat dengan pimpinan atau bosnya di sebuah pabrik garmen di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pekerja perempuan itu mengeluhkan tentang pekerjannya.

Video itu beredar lewat akun Snack ID Rekam.Jejak dibagikan seorang wanita sedang beradu argumen dengan bos berkebangsaan India.

Dalam unggahan video itu juga terdapat kalimat: “Sudah kerja lembur tapi tidak dibayar, wanita protes ke bos malah dimarahi” dan juga “pabrik doang elit, bayar lembur kok syulit”.

Di dalam video singkat itu, perempuan tersebut menanyakan tentang waktu kerja untuk bosnya.

“Ini jam berapa, Bapak? Kemarin Bapak sudah merugikan saya,” ungkap wanita tersebut.

Lelaki berkebangsaan India ini yang wajahnya ditutupi masker ini enggan menjawab. Hanya menggunakan gerakan tangan untuk mengungkapkan maksud kemarahan kepada wanita yang sibuk merekamnya tersebut.

Unggahan terkait lemburan seorang wanita di pabrik garmen yang ada di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.

Unggahan terkait lemburan seorang wanita di pabrik garmen yang ada di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. snack video @rekamjejak.id

Tidak diketahui pasti apa masalah yang terjadi antara wanita yang menjadi buruh di pabrik garmen tersebut. Namun, diketahui dari unggahan tersebut tertulis kejadian itu terjadi di salah satu pabrik garmen yang berada di Desa Harjowinangun, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.

“Pabrik elit, bayar lembur syulit. Merdeka untuk kalangan atas, merana untuk kelas bawah,” tulis pengunggah.

Tanggapan Disnaker

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan, Teguh Harjokusumo membenarkan adanya unggahan video yang viral tersebut.

Pihaknya akan melakukan rapat terkait isu yang berkembang terkait video tersebut. “Besok pagi kita rapatkan, terkait denga isu yang berkembang. Nanti ada Disnakertrans dari Provinsi (Jateng), Disnakertrans Kabupaten Grobogan, dan Satwasker Provinsi juga manajemen pabrik dan manajemen pabrik,” ungkap Teguh Harjokusumo, saat dikonfirmasi, Kamis 2 Februari 2023.

Tya Wiedya