“Ada satu pelajar dari SMK 4 mas, yang sudah terpojok di tempat parkir situ (rumah Ketua RT 07). Mau dibacok, tapi tak selamatkan, dengan cara, anak yang mau bacok itu Saya teriaki terus tak lempar, dengan potongan kayu bekas meja belajar,” terangnya di rumah Ketua RT 07 RW 04.
Dikatakan pula oleh Arif, usai anak SMK 4 yang terpojok tadi terselamatkan, kemudian dicek badannya secara keseluruhan, apakah terdapat luka bacok dan ternyata tidak ada, hanya luka lecet di lengan.
Dan yang terjadi sebenarnya, pelajar SMK Negeri 4 itu seperti dikepung di tengah jalan itu, dari arah stadion Tri Lomba Juang dan dari Jalan Menteri Supeno dicegat atau dihadang.
“Jadi itu dikepung mas. Dari stadion TLJ dan dari Jalan Menteri Supeno dicegat. Dipepet di jalan sini,” terangnya.
Diungkapkan juga oleh Arif, bahwa ada informasi yang menyatakan bahwa sebenarnya, ada dugaan dimungkinkan tawuran itu sudah direncanakan akan dilakukan pada tiap hari Kamis.
Ada ada dugaan pula, dimungkinkan akan ada aksi balasan, karena bertepatan dengan budaya akhir tahun pelajaran.
“Apalagi inikan akhir tahun pelajaran, bisa jadi (ada kemungkinan) akan ada aksi balasan,” pungkasnya.
Absa