SEMARANG (SUARABARU.ID)- Ketua Harian KONI Jawa Tengah, Bambang Rahardjo Munadjat menegaskan, jika cabang olahraga bola tangan gagal di Pra-PON, kemungkinan besar tak akan diberangkatkan di ajang multievent bergengsi Nasional ini.
Hal itu seperti yang disampaikannya, saat membuka Rapat Kerja Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Jateng, di Aula Fakultas Kedokteran Unwahas, Gunungpati, Semarang, Sabtu (21/1/2023).
Menurut dia, KONI Jateng menaruh harapan besar kepada cabor bola tangan, agar mampu bersaing di panggung babak kualifikasi PON 2023. KONI menuntut, cabor ini menembus final Pra-PON, jika ingin berangkat ke PON Aceh-Sumut pada 2024 mendatang.
BACA JUGA: Empat Agenda Besar Pertina Jateng Bakal Dibahas di Rakerprov
”KONI menjadikan PON 2024 adalah PON Prestasi, yakni hanya cabang dan atlet yang punya potensi meraih medali yang dikirim. Saya menantang, agar bola tangan bisa meraih prestasi optimal, atau minimal masuk final di Pra-PON, jika ingin tampil di PON,” kata Bambang.
Di sisi lain, dia juga mengapresiasi upaya pemassalan Pengprov ABTI, hingga bola tangan bisa berkembang seperti sekarang. Bahkan, cabang handball ini sudah masuk ke sekolah-sekolah.
Pada kesempatan itu, Bambang menyentil jajaran pengurus ABTI, yang jarang berkomunikasi dan berkoordinasi dengan KONI, sehingga kesannya kurang harmonis. Dia berharap, kendala itu harus diatasi, agar bisa melangkah bersama dalam kemajuan olahraga di Jateng.
BACA JUGA: Uji Kompetensi Wartawan dan Konteks Kelayakan Profesi
”KONI punya spirit HATI, H-nya adalah Harmony. Jadi kita harus melangkah dengan harmonis,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov ABTI, Joko Pranawa Adi, menyampaikan kesiapannya menghadapi babak Pra-PON, yang rencananya digelar di Jakarta. Untuk itu, pada Februari depan, pihaknya mulai menjaring atlet dalam program selekda, dengan menjaring 40 pemain putra dan 40 pemain putri. Selain itu, pelaksanaan Pelatda Sentralisasi akan dilakukan selama 2-4 bulan.
”Kami akan langsung tancap gas, untuk persiapan Pra-PON melalui selekda. Bukan hanya Pra-PON, dengan materi atlet yang kami punya, kami bahkan membidik PON 2024 sebagai kesempatan menebus kegagalan di PON Papua. Kami bersyukur, bola tangan masih diperhitungkan di tataran Nasional,” ungkap Joko, didampingi Wakil Ketua Umum Joko Murdiyanto dan Kabid Binpres Muhlisin.
Terkait dengan program kerja tahun ini, Joko menyebutkan, sejumlah agenda telah dirancang. Di antaranya, penyelenggaraan Porprov di Pati, pada 6-11 Agustus mendatang. Selain itu, Kejurprov Junior di Kabupaten Tegal, dan Kejurprov Pelajar dengan tiga alternatif venue, yaitu di Kota Semarang, Grobogan dan Surakarta, serta penataran wasit/pelatih.
Riyan