blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat meninjau lokasi kebakaran Pasar Penampungan Sapuran. Foto : SB/dok Prokompim

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Afif Nurhidayat bersama Wakil Bupati MAlbar memantau Pasar Penampungan di Kecamatan Sapuran Wonosobovpasca terjadi kebakaran yang terjadi pada Rabu (18/01/2022) malam yang menghanguskan 85 kios.

Baik Bupati maupun Wakil Bupati menyampaikan keprihatinanya kepada para pemilik kios atas terjadinya musibah kebakaran tersebut. Para pedagang yang jadi korban untuk tetap bersama karena musibah merupakan ujian dari Allah SWT.

“Setelah melihat kondisi pasca kebakaran, Pemkab Wonosobo ikut prihatin,atas  musibah yang menimpa Pasar Penampungan Sapuran. Kepada para pedagang yang terdampak kami mohon kesabaranya, musibah ini adalah ujian”, ucap Bupati.

Selain itu ucapan terima-kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan membantu dalam penanganan saat terjadi kebakaran. Sehingga api cepat padam dan kebakaran pasar penampungan tidak cepat meluas.

Jajaran Pemadam Kebakaran dari BPBD, TNI-Polri, relawan RPB dan elemen masyarakat serta para pedagang sendiri, telah secara sigap terlibat dalam penanganan saat terjadi kebakaran.

“Kalau tidak segera dilakukan pengamanan kemungkinan barang dagangan di dalam bisa habis. Namun alhamdulillah atas kerja keras dan gotong-royong semua pihak api bisa ceoat teratasi,” ucapnya.

Bupati mengatakan, untuk selanjutnya Pemkab Wonosobo tentunya akan mencarikan jalan keluar bagi para terdampak sebagai solusi pasca kebakaran.

“Tentunya ini menjadi perhatian bagi kami pemerintah daerah, untuk mencari jalan keluar, skema apa yang bisa kita lakukan untuk membatu sodara-sodara kita yang terdampak musibah ini”, ungkap Bupati.

70 Pedagang

blank
Kerugian akibat kebakaran Pasar Penampungan Sapuran Wonosobo belum bisa ditaksir. Foto : SB/dok Prokompim

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Bagiyo Sarastono, mengatakan jumlah pedagang atau lapak yang terdampak kebakaran total sebanyak 85 lapak.

Namun ada15 lapak yang kosong, sementara yang aktif sebanyak 70 pedagang, jadi total yang terdampak kebakaran sejumlah 70 lapak.

“Total pedagang di sini yang terdampak yaitu 85, tapi ada 15 lapak yang kosong, sementara untuk pedagang yang aktif sebanyak 70, nah yang 70 ini yang terkena secara langsung, ya tempatnya ya isi daganganya juga,” terangnya.

Bagiyo menambahkan kerugian yang dialami atas musibah ini secara pasti belum bisa ditaksir, harus menunggu hasil identifikasi dari TIm Identifikasinsari POLDA Jawa Tengah terlebih dahulu.

“Kerugian sampai saat ini belum bisa ditaksir.
Kita harus menunggu hasil TIM Identifikasi dari Polda Jateng”, katanya.

Ketua Paguyuban pedagang, Suharyono, mengatakan dengan adanya musibah ini para pedagang berharap untuk segera dipindah ke lokasi pasar baru yang sudah selesai Pembangunanya.

“Berhubung ada musibah seperti ini mungkin segera dipercepat untuk pemindahan ke pasar atas, yang semula rencanaya bulan Mei, namun berhubung adanya musibah ini kami ingin segera dipindahkan ke pasar yang baru,” ” harapnya.

Muharno Zarka