blank
Ganjar saat mengecek perbaikan tanggul Sungai Lusi. Foto: tw

GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Bencana banjir yang sering terjadi di Kabupaten Grobogan, harus ditangani secara cepat. Termasuk perbaikan tanggul jebol di Sungai Lusi, Desa Karangsari, Brati, dan penanganan daerah pegunungan yang gundul.

Hal itu seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat meninjau perbaikan tanggul jebol di Sungai Lusi, Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jumat (13/1/2023).

“Sebenarnya kalau tanggulnya tidak terlalu sulit, tinggal nambal saja. Tapi problemnya ini musti jangka panjang sehingga Sungai Lusi musti segera ditangani dengan perubahan cuaca yang cukup ekstrem ini,” kata Ganjar saat meninjau perbaikan tanggul jebol di Sungai Lusi, Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jumat (13/1/2023).

BACA JUGA: Rekomendasi Kawin Muda di Jepara, Alasan Hamil dan Menghamili 173 Pemohon

Menurut dia, apabila terjadi hujan lebat atau cuaca ekstrem, air dari pegunungan Kendeng Utara langsung turun ke Brati. Itu disebabkan, karena kawasan Kendeng Utara yang gundul.

”Pegunungan Kendeng Utara ini lumayan gundul. Kalau saya lihat di sini bukan karena galian C, tapi mengkonversi tanaman keras ke tanaman semusim. Sekarang tanamannya jagung, tetapi sebaiknya musti tanaman keras lagi,” kata Ganjar didampingi Bupati Grobogan, Sri Sumarni.

Ditambahkannya, kalau ditanami jagung, hujan satu jam di wilayah Pegunungan Kendeng Utara, pasti sudah sampai sini. ”Ini harus ditata bareng-bareng. Kalau tidak kita akan mengalami situasi yang buruk,” imbuhnya.

BACA JUGA: Dipolisikan, Belasan Pengacara LPBH NU Siap Bela KH Ahmadi

Untuk jangka panjang, Ganjar mendorong penanganan Sungai Lusi dimasukkan sebagai prioritas Kementerian PUPR, bersama sejumlah daerah lain, seperti Kudus, Jepara, dan Pati.

Alhamdulillah, kemarin Pak Basuki sudah hadir keliling ke Kudus, Jepara, sampai Pati. PUPR Kabupaten juga sudah membuat usulan, nanti saya akan back up untuk diteruskan ke Pak Basuki, agar daerah-daerah kritis ini terdeteksi sejak awal. Sehingga ada titik-titik yang bisa kita lakukan untuk peringatan dini,” jelas Ganjar.

Terkait penanganan banjir di Grobogan, lanjut Ganjar, Pemerintah Kabupaten Grobogan sudah menyiapkan sejumlah tindakan. Mulai dari menyiapkan DED dan sudetan di kawasan yang tergenang. Penanganan jangka pendek, berupa perbaikan tanggul sungai juga sudah dilakukan bersama BBWS.

BACA JUGA: Krisis Global Berpotensi Pengaruhi Permintaan Produk Dalam Negeri

Sementara itu, Sri Sumarni menyampaikan, banjir di Kecamatan Brati terjadi hampir setiap tahun. Tanggul Sungai Lusi di Désa Karangsari juga sering jebol, lantaran tidak mampu menahan arus dengan debit air tinggi saat cuaca ekstrem.

”Akibat banjir ini, sekitar 1.000 hektar lebih lahan pertanian gagal panen, atau tidak bisa ditanami. Desa Karangsari ini gagal panen,” tukasnya.

Tya Widya