Serai atau sereh merupakan bumbu dapur yang berasal dari anggota suku rumput-rumputan.
Aroma daun serai yang wangi biasa digunakan untuk mengharumkan makanan.
Selain untuk bumbu masakan, serai juga dipakai untuk bahan obat-obat herbal.
Serai tumbuh berumpun membentuk gelombang besar yang dibudidayakan di pekarangan, tegalan, dan sela-sela tumbuhan lain.
Tanaman ini juga dapat memproduksi minyak serai yang dilakukan dengan menyuling bagian atas tumbuhan.
Serai memiliki berbagai kandungan, seperti geraniol, methylpheptenone, euganol, kadinol, dan limonene.
Tanaman ini juga mengandung zat antioksidan, antimikroba, dan zat anti-inflami.
Oleh karena itu, serai memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Berikut beberapa manfaat daun serai:
1. Mengurasi resiko kanker
Batang serai mengandung senyawa citral yang mampu membunuh sel rusak atau sel yang berkembang secara abnormal dan membiarkan sel sehat tetap hidup.
Serai juga dapat digunakan untuk terapi pelengkap selama kemoterapi dan radiasi.
Biasanya serai dikonsumsi dalam bentuk teh yang diambil dari daunnya.
Namun, teh daun serai ini hanya boleh digunakan di bawah bimbingan ahli onkologi.
2. Mengobati anemia
Batang serai mengandung banyak zat besi yang mampu mengatasi anemia.
Tanaman ini dapat diolah menjadi wedang serai untuk dikonsumsi.
Bila dikonsumsi secara teratur, obat dari bahan alami ini lebih ampuh mengatasi anemia dibandingkan mengonsumsi obat kimia.
3. Mengatasi masuk angin dan perut kembung
Selain menjadi wedang, daun serai dapat diolah menjadi minyak atsiri yang dapat menghangatkan tubuh.
Tak hanya itu, serai juga dapat dibuat teh yang terbuat dari campuran batang serai dan gula merah.
Karena sifatnya yang menghangatkan, meminum teh serai dapat mengatasi masuk angina, perut kembung, dan gejala yang menyertai.
4. Menurunkan kolestrol jahat
Batang serai dipercaya mampu menurunkan kolestrol jahat tanpa menurunkan kadar kolestrol yang baik bagi tubuh.
Kandungan anti-kolestrol yang dimiliki serai akan menghalangi penyerapan kolestrol di usus besar.
Hal ini menyebabka kadar kolestrol dalam darah tetap terjaga.
Selain itu, tanamna ini juga dapat menghambat proses pembentukan plak darah oleh lemak, sehingga resiko jantung koroner dapat diminimalisir.