blank
Fungsionaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Kudus saat menyerahkan bantuan ke dapur umum Dukuh Tanggulangin, Jatiwetan. Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Kudus,Andrian Fernando mendesak Pemkab Kudus segera merealisasikan rencana pembangunan embung di sejumlah lokasi yang jadi langganan bencana banjir.

Keberadaan embung nantinya diharapkan bisa mereduksi banjir yang hampir setiap tahun melanda sejumlah wilayah Kabupaten Kudus.

“Salah satu solusinya adalah embung. Saya sudah beberapa kali menyuarakan agar embung segera dibangun terutama di wilayah yang sering dilanda banjir, tapi belum ada tindak lanjutnya,”kata Fernando di sela-sela acara penyerahan bantuan sembako untuk korban banjir, di Dukuh Tanggulangin, Desa Jatiwetan, Kecamatan Jati, Kamis (5/1).

Fernando mengatakan, keberadaan embung nantinya tidak hanya akan mereduksi banjir saat musim hujan. Namun demikian, embung juga akan bermanfaat untuk mengairi areal persawahan di saat musim kemarau.

“Jadi perlu ada langkah nyata agar banjir tidak terus-terusan terjadi setiap tahun,”tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, DPC Partai Demokrat menyerahkan sejumlah bantuan sembako berupa mie instan ke posko pengungsian balai desa Jatiwetan serta dapur umum Dukuh Tanggulangin. Ikut hadir dalam penyerahan tersebut, Ketua DPC Partai Demokrat Mardijanto, serta Caleg Dapil Jati Kota M Rochman Sulistyono.

”Ini kami lakukan secara swadaya. Kami iuran dan kami harapkan ini bisa sedikit meringankan beban para pengungsi,” kata Rochman.

Pemerintah daerah, sambung Andrian, memang sudah bekerja cukup baik dalam menangani banjir di wilayahnya. Namun ini semua masih perlu peran serta dari para stakeholder.

”Termasuk Demokrat yang akan ikut berupaya menanggulangi banjir kali ini semaksimal kami,” pungkasnya.

Jumlah pengungsi akibat banjir di Kabupaten Kudus, hingga Kamis (5/1/2023) pagi tercatat 907 jiwa. Mereka tersebar di sejumlah lokasi pengungsian. Di mana yang paling banyak jumlah pengungsinya adalah di Balai Desa Jati Wetan Kudus. Yakni sebanyak 278 orang.

Kemudian, lokasi pengungsian selanjutnya adalah di aula DPRD Kudus sebanyak 213 jiwa. Untuk Gereja Tanjungkarag Jati Kudus juga kini mulai penuh yakni ada sebanyak 161 jiwa. Selanjutnya Balaidesa Gulang yakni sebanyak 116 jiwa.

Serta sejumlah lokasi pengungsian lain di Kecamatan Jati, Mejobo, dan Undaan Kudus. Pengungsi usia dewasa masih mendominasi dengan jumlah sebanyak 331 jiwa. Kemudian disusul pengungsi anak-anak sebanyak 161 jiwa dan lansia 120 jiwa. Sementara sisanya adalah 75 jiwa balita dan 70 remaja.

Ali Bustomi