SEMARANG (SUARABARU.ID)- Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengatakan, perlu semangat bersama untuk mewujudkan kebijakan, yang mampu mengakselerasi proses membangun kemandirian dan daya tahan bangsa, guna menghadapi berbagai tantangan di tahun 2023.
”Pekerjaan rumah di tahun 2022 harus segera dituntaskan, agar pada tahun ini kita mampu mengakselerasi pembangunan Nasional, demi mewujudkan kemandirian dan daya tahan bangsa,” kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/1/2023).
Dia menilai, pada tahun lalu proses sejumlah kebijakan kerap menghadapi berbagai kendala, yang berpotensi menghambat proses percepatan pembangunan Nasional di beberapa sektor.
BACA JUGA: Sambut Tahun Baru, Pemuda LDII Kebumen Sarasehan Moderasi Beragama
Di sektor pendidikan misalnya, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, sejumlah kebijakan seperti peningkatan kualitas guru, baik lewat upaya peningkatan kompetensi guru dan pengangkatan guru honorer, masih menghadapi beberapa kendala.
Demikian pula, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, adanya proses revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yang berupaya mengintegrasikan peran tiga Undang-Undang terkait pendidikan.
Tiga UU itu yakni, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
BACA JUGA: Ini Data Kerusakan Bencana Hujan Angin yang Melanda 3 Desa di Selogiri Wonogiri
Proses revisi itu, menurut anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem ini, memerlukan partisipasi semua pihak. Para pemangku kepentingan dan masyarakat, agar memiliki semangat yang sama dalam mewujudkan sistem pendidikan Nasional yang lebih baik.
”Partisipasi publik dan para pemangku kepentingan di sektor terkait dalam proses pembuatan kebijakan, harus terus ditingkatkan. Hal ini agar kebijakan yang dihasilkan, benar-benar mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan negara.
Apalagi, ujar Rerie, keberhasilan pembangunan sektor pendidikan sangat bergantung pada keberhasilan sektor lain, seperti kesehatan. Karena tanpa peserta didik yang sehat, sulit untuk menjalani sistem pendidikan Nasional yang baik.
BACA JUGA: Lawan Filipina Jadi Penentu Langkah Timnas Indonesia
Semangat yang sama dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, tambah Rerie, juga harus dikedepankan dalam proses penempatan guru di sejumlah daerah.
Karena, tegasnya, ketersediaan guru yang berkualitas, merupakan bagian dari upaya mengakselerasi pembangunan sektor sumber daya manusia Nasional yang tangguh, untuk meningkatkan kemandirian bangsa.
Optimisme dalam membangun semangat yang sama dari setiap anak bangsa untuk mewujudkan bangsa yang tangguh, tambah Rerie, harus terus diupayakan para pemangku kepentingan dan masyarakat, agar bangsa ini mampu menghadapi berbagai tantangan.
BACA JUGA: PMI Kebumen Bantu Korban Gempa Cianjur Rp 60 juta dan 40 Shelter
Menurut Rerie, mendorong terciptanya semangat yang sama setiap anak bangsa lewat pengamalan nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki dalam melahirkan sejumlah kebijakan di sektor politik, ekonomi, sosial dan budaya, merupakan langkah yang strategis.
”Kondisi itu untuk membangun karakter dan kemandirian bangsa, dalam upayanya melaksanakan amanah konstitusi UUD 1945. Selain itu, untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila,” tandasnya.
Riyan