blank
Gelar karya SMK Negeri 2 Ponorogo, Jatim, menampilkan beragam produk jasa dan seni yang merupakan karya para siswa sesuai kompetensinya.(Dok.SMK Negeri 2 Ponorogo)

PONOROGO (SUARABARU.ID) – Setelah duta tahun melaksanakan kurikulum merdeka, SMK Negeri 2 Ponorogo, Jatim, tiga kali melaksanakan gelar karya. Pertama, Bulan Januari 2021 di Mall PCC. Kedua, Bulan Desember 2021 di sekolah. Ketiga, Bulan Desember 2022 di Mall PCC.

Kepala SMK Negeri 2 Ponorogo, Farida Hanim Handayani SPd, MPd, Sabtu (24/12), menyatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka dan Gerakan Sekolah Menyenangkan. Yang dalam kegiatan pembelajaran ada P5, yakni Project Pengutan Profil Pelajar Pancasila.

”Ini merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu, untuk mengatasi permasalahan di lingkungan sekitar, guna menguatkan berbagai kompetensi,” jelas Kepala Sekolah (Kasek) Farida Hanim Handayani.

Berdasarkan SK Kemendikbudristek Nomor: 56/M/2022, P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis project yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter. Yang disusun berdasarkan Profil Pelajar Pancasila. Menjadikan lulusan mampu memenuhi harapan dunia kerja dan dunia industri.

Yaitu lulusan yang siap kerja, memiliki karakter profil pelajar Pancasila dengan 6 dimensinya. Pertama, beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa dan beraklaq mulia. Kedua, bergotong royong, Ketiga, berkebhinekaan global. Keempat, bernalar kritis. Kelima, inovatif. Keenam, kreatif.

Hasil evaluasi nasional yang dilakukan Kemendikbudristek terhadap luluan SMK, ada 4 poin penting. Yaitu lemah di komunikasi, mutungan atau mudah ceklek hati, minder/rendah diri dan sulit kolaborasi.

Hapus Kelemahan

Terkait evaluasi tersebut, SMK Negeri 2 Ponorogo ingin mengikis atau menghapus 4 kelemahan tersebut. Yakni melalui program kegiatan kunjungan industri, prakerin dan pameran/gelar karya, serta pembelajaran yang berbasis P5. ”Kami memberikan ruang, rasa percaya diri dan kesempatan kepada anak, untuk berkreasi dan berinovasi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki,” tandas Kasek Farida.

blank
Beragam produk siswa SMK Negeri 2 Ponorogo, Jatim, ditampilkan dalam gelar karya, diantaranya ada produk busana carnival.(Dok.SMK Negeri 2 Ponorogo)

Melalui kegiatan outing class dan outing school, siswa SMK Negeri 2 Ponorogo diharapkan memiliki rasa percaya diri, bisa unjuk diri, unjuk kompetensi dan unjuk karakter positif. Kegiatan gelar karya, melibatkan seluruh siswa dari kelas X, XI dan XII. Mereka harus membuat project yang siap ditampilkan dalam acara gelar karya.

Sekolah mengundang orang tua untuk menyaksikan karya putra-putrinya. Untuk mengetahui selama belajar di SMK Negeri 2 Ponorogo, mereka sudah bisa melakukan apa, membuat apa, dan berbuat apa, sebagai bekal hidupnya kelak.

Kegiatan gelar karya berlangsung 3 hari, melibatkan seluruh guru, siswa dan karyawan. Gelar karya menampilkan produk-produk terbaik, pelayanan jasa, dan seni dari seluruh kompetensi. Kegiatan ekstrakurikuler juga unjuk gigi, menampilkan ekstra tari, ekstra seni suara, ekstra fashion dan lain-lain.

Intinya, tandas Kasek Farida, kami ingin memberi ruang lebih untuk anak bisa berkreasi dan berinovasi. Menunjukkan bakat, minat, dan passion-nya. Dengan demikian, rasa percaya diri siswa tumbuh dengan baik, kemampuan berkomunikasi siswa bisa lebih bagus, rasa minder hilang, dan kemampuan berkolaborasi menjadi lebih baik.

Dengan harapan, dunia kerja dan dunia industri mendapatkan alumni SMK yang kompeten dan memiliki karakter positif,” tegas Kasek Farida Hanim Handayani.

Bambang Pur