SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor Unika Soegijapranata, Semarang, Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi, menyampaikan, pihaknya merasa senang dan bangga, bila para mahasiswa mampu menyelesaikan studinya dengan tepak waktu.
Hal itu seperti yang disampaikannya, saat memberikan keterangannya kepada para awak media, di sela upacara wisuda IV, yang digelar di Auditorium Gedung Albertus, Sabtu (17/12/2022).
Sebanyak 338 wisudawan yang diwisuda, berasal dari jenjang program diploma, sarjana, dan pascasarjana. Disebutkan dia, kelulusan mahasiswa belakangan terus meningkat, dan selalu tepat waktu.
”Kami memang mempercepat masa studi, tanpa mengurangi kualitas kelulusan. Kami melakukan dengan cara, mendorong para dosen pembimbing untuk membantu, peduli, lebih perhatian dan memberikan waktunya bagi mahasiswa untuk konsultasi,” kata Ferdinand, dalam keterangannya, di sela acara wisuda.
BACA JUGA: Wali Kota Launching Aplikasi Kentongan dan Posko Relawan BPBD Kota Magelang
Ditambahkan dia, pihaknya mengaku senang, jika ada banyak mahasiswa yang lulus tepat waktu. Pria penghobi olahraga sepak bola dan bulu tangkis ini, juga menyampaikan rasa bangganya, ketika mendengar ada beberapa wisudawan sebelum wisuda, sudah mendapatkan pekerjaan.
Salah satunya, Ni Ketut Caesaria Dewi Wirani, yang merupakan lulusan dari Magister Psikologi. ”Hari ini ada salah satu wisudawan yang tidak bisa hadir di tempat. Jadi, hanya ada orang tuanya saja. Karena wisudawan ini sudah bekerja menjadi psikolog anak di Australia. Ini menjadi suatu kebanggaan bagi kami, karena alumni kami bisa diterima di sana,” ungkap dia.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Alumni Unika Soegijapranata, Dr Berta Bekti Retnawati SE MSi, menyebutkan, kelulusan tepat waktu ini, karena dari pihak universitas mempunyai pilihan alternatif bagi mahasiswa akhir.
BACA JUGA: Drama Berliku Mengantar Messi kepada “Takdir”…
Menurut dia, mahasiswa tingkat akhir ini, nantinya tidak selalu harus mengerjakan skripsi atau tesis, sebagai syarat kelulusannya nanti. Pilihan yang universitas berikan, yakni publikasi jurnal, baik Nasional atau internasional. Syaratnya, publikasi jurnal itu yang sudah terakreditasi.
”Bisa juga seminar internasional, tetapi dalam bentuk prosiding. Bisa juga laporan studi kasus suatu perusahaan. Alternatif pilihan ini tentunya tidak mengurangi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL),” imbuh Berta.
Disampaikan juga, semua proses itu tetap ada bimbingan dosen, tidak langsung muncul dan dipublikasikan. Output-nya tidak harus seperti skripsi atau tesis,” tukas dia.
Riyan