Tim Inovasi "Kol Segar" SMP Negeri 1 Wonosobo foto bersama dengan Sekda One Andang Wardoyo. Foto : SB/Muharno Zarka

 

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-“Kol Segar“ yang merupakan Inovasi dari tim SMP Negeri 1 Wonosobo masuk dalam Top 40 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2022.

Pada lomba KIPP tingkat Provinsi Jawa Tengah Tmtahun 2022 ini, dicmana lomba tersebut mengikutsertakan perangkat daerah yang ada di provinsi, serta masing-masing Pemkab/Pemkot se-Jateng wajib mengirimkan maksimal 5 inovasi.

Berdasarakan berita acara penilaian dan penjurian proposal Kompetisi Inovasi pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Jawa Tengah tahun 2022, terdapat 215 proposal yang telah mendaftarkan inovasinya pada KIPP Jateng 2022.

Proposal dimaksud telah diverivikasi administrasi dan diperoleh 171 proposal untuk melanjutkan ke tahap penjurian. Tim juri telah menetapkan proposal inovasi yang masuk Top 40, salah satunya yaitu inovasi “Kol Segar” dari Pemkab Wonosobo.

“Kol Segar” itu sendiri merupakan hasil dari lomba inovasi pelayanan publik tingkat Kabupaten Wonosobo tahun 2022. Dan bersama dengan 4 inovasi lainnya, mewakili Wonosobo pada KIPP tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2022.

Website Interaktif

Tim Inovasi “Kol Segar” SMP Negeri 1 Wonosobo ketika mempresentasikan karyanya. Foto : SB/Muharno Zarka

Didampingi Sekda One Andang Wardoyo dan beberapa Kepala OPD, Laila Budiarti yang mewakili tim SMP Negeri 1 Wonosobo, melakukan presentasi mengenai inovasi yang dibuat yaitu “Mengolah Kol Segar, Maksimalkan Potensi” dihadapan para juri KIPP dari Provinsi Jateng menuju Top 5 KIPP Jateng 2022.

“Kol Segar” adalah kolaborasi sekolah, tenaga ahli, instansi terkait, alumni dan orang tua. “Akronim dari Kol Segar digunakan karena Wonosobo merupakan daerah pegunungan yang sangat identik dengan sayur-mayur yang melimpah,” jelas Laila Budiarti.

Laila juga menjelaskan bahwa Inovasi “Kol Segar” ini berbentuk website interaktif yang bertujuan agar seluruh siswa bisa mendapatkan akses untuk mengetahui kegiatan ekskul, lomba dan seleksi apa saja yang bisa diikuti, sehinga seluruh murid dapat mengakses dengan cara yang mudah.

Tujuan dari inovasi “Kol Segar” itu sendiri, lanjutnya, yakni memaksimalkan potensi yang ada di sekolah melalui kolaborasi-kolaborasi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan, dan dilatarbelakangi dari niat untuk memberikan pelayanan pendidikan berkualitas.

“Latar belakang dari inovasi Kol Segar yakni adanya zonasi PPDB dan pandemi Covid-19, keterbatasan dana, keterbatasan SDM yang ada di sekolah, dan adanya tuntutan masyarakat untuk kami bisa memberikan output terbaik bagi pendidikan di Wonosobo,” ungkap Laila.

“Inovasi Kol Segar diharapkan mampu mempertahankan dan meningkatkan prestasi murid, yang nantinya akan berdampak bagi Sekolah, Pemkab Wonosobo, Jawa tengah, dan Indonesia,” pungkas Laila.

Muharno Zarka