JEPARA(SUARABARU.ID) – Sekretaris Daerah Kabaupaten Jepara Edy Sujatmiko meminta seluruh elemen di Jepara serius bergabung dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting. Sebagai salah satu target yang ingin dicapai dalam Gerakan Masyarakat Menuju Hidup Sehat (Germas), penurunan prevalensi stunting membutuhkana peran semua elemen. Salah satu kegiatan yang dilakukan Pemkab Jepara adalah memberikan makanan tambahan berupa susu untuk 3600-an ibu dan anak berusia di bawah dua tahun (baduta) yang bermasalah dengan gizi.

Permintaan tersebut disampaikan Sekda Edy Sujatmiko saat berbicara di depan peserta Lokakarya Pemantapan Forum Germas yang berlangsung di salah satu hotel di kawasan wisata Pantai Bandengan pada Rabu (14/12/2022) siang.

“Berdasarkan SSGI (survey status gizi Indonesia), angka prevalensi stunting di Jepara tahun 2021 cukup tinggi, 25 persen. Perlu kerja keras untuk menurunkannya,” kata Edy Sujatmiko.

Upaya menurunkan angka prevalensi stunting melalui program akselerasi dalam bentuk pemberian makanan tambahan, menurut Edy Sujatmiko, sudah dilakukan tahun ini. Dengan anggaran Rp1,8 miliar, dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa susu untuk 3600-an target di Jepara.

Edy Sujatmiko merinci, mereka terdiri dari 2300-an baduta stunting dan 1300-an ibu yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Moh Ali mengatakan, PMT untuk 3600 target tersebut menjadi bagian dari upaya yang dikalkulasi menurunkan prevalensi stunting di Jepara. Jika berdasar SSGI tahun 2021 prevalensi stunting di Jepara 25 pesen, maka hingga Oktober tahan 2022, dia menghitung telah terjadi penurunan. Dengan parameter data riil penimbangan, cut off yang dilakukan berhasil menurunkan angka ini menjadi 11,48 persen pada Oktober 2022. Dia menargetkan pada tahun 2023 turun lagi hingga 6 persen.

“Lanjutan PMT tahun 2023 saya harap ikut berkontribusi pada penurunan lagi sekitar 1 atau 2 persen,” tambahnya.

Apalagi dalam lokakarya tersebut, 100 persen anggota Forum Germas Kabupaten Jepara hadir. Semua berkomitmen menggerakkan Germas. Forum yang dipimpin Edy Sujatmiko ini beranggotakan semua (13) profesi kesehatan, berbagai organisasi masyarakat, organisasi profesi, hingga 19 OPD terkait.

Akl