blank
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, menyematkan pin APSAI, pada Tsaniatus Solihah, saat pelantikan. Foto: hm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pengurus Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Semarang Periode II, dilantik Ketua APSAI Pusat, Wida Septarina, di Gedung Unit Pelaksana Teknis Daerah Pemberdayaan Perlindungan Anak (UPTD PPA), Jalan Dr Sutomo, Semarang, Minggu (11/12/2022). Terpilih sebagai Ketua APSAI Kota Semarang, Dedy Mulyadi.

Dalam acara yang juga dihadiri Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Ketua Forum Kota Sehat, Krisseptiana Hendrar Prihadi itu, dilakukan juga penyematan pin APSAI oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga.

Dalam sambutannya, Bintang menyampaikan, APSAI merupakan lembaga independen yang dapat menentukan kriteria kelayakan sebuah perusahaan, terhadap pemenuhan hak-hak anak. Selain itu juga, mengukur kelayakan sebuah perusahaan yang layak bagi anak.

BACA JUGA: SMP Kesatrian 2 Kota Semarang Gelar Lomba Mapel Perebutkan Piala Bergilir Ketua DPRD

”Kontribusinya sangat diharapkan, bagi terwujudnya Semarang Kota Layak Anak. Hal itu merupakan salah satu dari mandat UU No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak Pasal 72 yang menyatakan, masyarakat berperan serta dalam perlindungan anak, baik perseorangan maupun kelompok,” kata dia.

Menurut Bintang, masyarakat yang dimaksud meliputi orang perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga kesejahteraan sosial, organisasi kemasyarakatan, lembaga pendidikan, dunia usaha dan media massa. Peran dunia usaha diwadahi menjadi satu, dalam asosiasi yang selanjutnya diberikan nama Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI).

Sementara itu, Hevearita Gunaryanti Rahayu, berharap, pada 2023 Kota Semarang bisa mendapatkan predikat Utama, untuk Evaluasi Kota Layak Anak.

blank
Pengurus APSAI bergambar bersama usai pelantikan. Foto: hm

BACA JUGA: Ruang Digital Semakin Keruh, Setiawan Hendra Kelana: Wartawan Harus Profesional

”Kita optimistis tahun 2023, kita bisa mendapatkan predikat Utama, dalam penilaian Kota Layak Anak. Karena bukti nyata semua elemen sudah bergerak bersama, termasuk dunia usaha yang tergabung dalam APSAI,” tandasnya.

Sedangkan Dedy Mulyadi menyatakan komitmennya, APSAI akan berkontribusi secara nyata dalam mewujudkan Semarang Kota Layak Anak. ”Kita akan terus mengembangkan kegiatan, baik di internal perusahaan terkait dengan kebijakan, produk yang ramah anak, dan pengembangan program CSR, yang dapat memberikan pemenuhan hak anak,” tegas dia.

Sekretaris APSAI Kota Semarang, Tsaniatus Solihah, menambahkan, APSAI pertama kali dibentuk pada 2019, dengan periode kepengurusan selama tiga tahun. Karena tidak lama setelah pelantikan ada pandemi covid-19, maka fungsi APSAI Kota Semarang belum berjalan maksimal.

Pada periode pertama APSAI, lebih banyak dilakukan sosialisasi dan pengembangan kebijakan perusahaan yang ramah anak. Seperti kebijakan pencegahan kekerasan di lingkungan kerja, penyediaan ruang laktasi, dan ruang bermain ramah anak.

Humaini