(SUARABARU.ID) – Kalau sepakbola bisa diselesaikan dengan hitung-hitungan di atas kertas, tentu tidak sulit menentukan tim mana yang bakal lolos ke partai pamungkas Piala Dunia 2022. Secara mudah orang bisa menghitung untuk semifinal pertama Kroasia vs Argentina, maka Argentina-lah yang akan jadi pemenang. Sebab dilihat dari jumlah pemain bintang yang dimiliki kedua kubu, Tim Tango jauh lebih unggul. Argentina juga lebih baik dari sisi kedalaman skuad, ketimbang Kroasia yang lebih banyak bertumpu ke kepada Luka Modric di lini tengah. Apalagi untuk semifinal kedua Prancis vs Maroko, dengan menutup mata orang bisa mudah menentukan Prancis-lah pemenangnya, karena memiliki segala keunggulan dibandingkan Maroko.

Namun sayangnya, sepakbola tak selalu identik dengan hitung-hitungan di atas kertas. Jalannya pertandingan tidak sesederhana itu dalam menentukan pemenangnya, karena kerap menjungkirbalikkan logika kita. Terlalu banyak fakta untuk memperkuat argumen tersebut. Tapi justru di situlah menariknya permainan olahraga paling populer di muka bumi ini, senantiasa menghadirkan kejutan, selalu diwarnai drama yang menghadirkan tawa dan air mata. Salah satunya tim Kroasia yang menyingkirkan tim besar seperti Belgia dan Brasil. Mereka juga terbukti memiliki determinasi tinggi dengan mampu lolos dari situasi kritis, saat lebih dulu tertinggal waktu bertemu Jepang dan Brasil.

Laga semifinal pertama akan berlangsung di Lusail Stadium, Doha, dengan mempertemukan Kroasia menghadapi Argentina, pada Rabu (14/12/22) dini hari pukul 02.00 WIB. Argentina melangkah ke semifinal usai menaklukkan Belanda melalui drama adu penalti 4-3. Dalam waktu normal 90 menit dan tambahan waktu skor imbang 2-2 masih bertahan. Selain itu, duel kedua tim juga melahirkan rekor baru dengan keluarnya 18 kartu kuning dari saku wasit. Pada pertandingan yang berlangsung keras tersebut, bintang Argentina Lionel Messi mencetak satu gol untuk Argentina.

Begitupun pertemuan Kroasia melawan Brasil, berlangsung menegangkan. Brasil sempat unggul pada babak kedua tambahan waktu, dan seolah-olah kemenangan sudah di depan mata. Namun Kroasia mampu mencetak gol balasan dan memaksa pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti. Apa boleh buat, dalam adu keberuntungan itu Brasil terkapar 4-2 di tangan Timnas Kroasia, dan harus memupus mimpinya untuk merebut gelar Piala Dunia kali keenam.

Argentina nampaknya harus melupakan laga melawan Belanda yang menyita banyak energi, dan tertuju kepada duel semifinal kontra Kroasia. Jika Lionel Messi dan kawan-kawan mampu mempertahankan mental bertanding mereka, bukan tidak mungkin hal itu kembali jadi modal bagus untuk memenangkan laga ini. Dari sisi materi pemain, Argentina punya kemewahan dengan sederet amunisi berkualitas.

Selain Messi yang sudah mengemas 4 gol di Piala Dunia 2022, masih ada andalan di lini depan seperti Julian Alvarez. Barisan belakang Argentina juga dihuni para generasi baru yang tampil disiplin, seperti Lisandro Martinez dan Cristian Romero. Konsistensi permainan dan disiplin tinggi harus mereka lakukan jika tak ingin terjungkal di kaki Kroasia.

Semifinal kedua di Piala Dunia 2022 yaitu Prancis melawan Maroko akan berlangsung di Stadion Al Bayt, Qatar, pada Kamis (15/12/2022) dini hari pukul 02.00 WIB. Timnas Prancis merupakan paket komplit. Dari penjaga gawang sampai striker diisi pemain-pemain kelas dunia. Bahkan sebagian besar dari mereka adalah yang turut mengantarkan Les Bleus merebut gelar Juara Dunia pada 2018 lalu.

Sementara Maroko disebut-sebut sebagai paket kejutan terbesar Piala Dunia kali ini. Mereka menjadi tim asal Afrika pertama yang mampu menembus babak semifinal Piala Dunia sepanjang sejarah. Dengan strategi permainan “memarkir bus di depan gawang” alias bertahan total dengan mengandalkan serangan balik cepat dan determinasi tinggi dari para pemain.

Melihat perjalanan Maroko hingga melesat ke semifinal, Prancis memang harus waspada. Faktanya, Maroko tak terkalahkan ketika bertemu Kroasia, Belgia, Spanyol, dan Portugal. Dari deretan lawan tangguh itu, bahkan hanya Kroasia dan Spanyol yang bisa menahan imbang Maroko 0-0 di waktu normal.

Catatan lainnya adalah sepanjang turnamen ini gawang Maroko hanya kebobolan satu gol. Itu pun tercipta dari gol bunuh diri Nayef Aguerd. Dengan kata lain, belum ada pemain lawan yang mampu menjebol gawang Maroko. Tak heran jika Didier Deschamps selaku pelatih Prancis menyatakan tidak mau menganggap remeh Maroko. Bagi banyak orang, keberhasilan Maroko ke semifinal adalah sebuah kejutan, tetapi tidak menurut Deschamps.

Menghadapi Prancis pun nampaknya permainan Hakim Ziyech dan kawan-kawan tidak akan banyak berbeda, tetap lebih banyak bertahan. Apa pun kritik orang tentang itu, nampaknya tidak dipedulikan sang pelatih Walid Regragui. Nyatanya mereka bisa melangkah sejauh ini. Pada penyisihan grup mereka memukul Spanyol, kemudian di perempat final mendepak timnas Portugal bersama sang megabintang Cristiano Ronaldo. Orang pun berpikir, akankah Prancis menjadi korban berikutnya Singa Atlas, julukan Maroko, yang kembali membuat logika kita jungkir balik? Allahu a’lam.

Nur Muktiadi