blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengapresiasi Women 20 (W20) Indonesia, yang telah berhasil melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Mereka dinilai sukses dalam mendukung peran Indonesia sebagai Presidensi G20, di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Masuknya delapan paragraf mengenai upaya pemberdayaan perempuan dalam Deklarasi Pimpinan G20 Bali, yang terdiri dari 52 paragraf itu, ujar Lestari, merupakan bukti nyata komitmen G20, terhadap pemberdayaan perempuan.

”Apresiasi setinggi-tingginya kepada W20 Indonesia, yang berhasil mengemban tugas dengan baik, di saat Indonesia sebagai Presidensi G20 di Bali,” ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/11/2022).

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Doakan Atlet Wartawan Jateng di Porwanas XIII Juara

Di ujung penyelenggaraan KTT G20 di Bali itu, ujar Rerie, sejumlah komitmen tentang pemberdayaan perempuan, menjadi bagian dari Deklarasi Pimpinan G20 Bali. Antara lain, mencakup tentang komitmen untuk menjamin akses pasokan pangan bagi perempuan, dan penguatan literasi digital.

Kemudian ada pula, penguatan ekonomi berkelanjutan dan inklusif bagi perempuan, pekerjaan yang layak, integrasi antara perempuan dan penyandang disabilitas.

Kemudian, tambah Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, para pimpinan negara G20 juga mendorong kemudahan akses pendidikan bagi perempuan, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

BACA JUGA: Pesta Miras di TPU Tiga Warga Digelandang ke Polsek Laweyan

”Bahkan upaya pemberdayaan perempuan pada Deklarasi Pimpinan G20 Bali itu, disepakati sebagai inti dari upaya pemulihan inklusif dan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Setelah menjadi bagian dari Deklarasi Pimpinan G20, tegas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, komitmen pimpinan negara-negara G20 terkait kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di berbagai bidang itu, memerlukan pengawalan yang intens, agar bisa segera direalisasikan di setiap negara anggota, termasuk di Indonesia.

Tindak lanjut untuk merealisasikan komitmen pemberdayaan perempuan itu di Tanah Air, ujar Rerie, membutuhkan kolaborasi dari semua pihak, para pemangku kepentingan dan masyarakat, untuk mewujudkannya.

BACA JUGA: Salurkan BLT DBHCHT, Mbak Ita Minta Jangan Dibuat untuk Konsumtif

Sebelumnya, pertemuan W20, telah melahirkan komunike yang meminta agar pemimpin G20 berkomitmen menerapkan roadmap Brisbane Target, yakni menciptakan jaringan Gender Data G20 dan W20 Outcome Dashboard, serta mengembangkan dan meningkatkan strategi Nasional berbasis nilai-nilai dan kesetaraan gender.

”Women 20 (W20), merupakan engagement group G20, yang membentuk jaringan pemberdayaan perempuan, untuk mendorong pengadopsian komitmen G20 terkait isu perempuan,” tandasnya.

Riyan