blank
Rektor USM, Dr Supari ST MT foto bersama Sri Syamsiyah Lestari Sjafiie, S.Sos, M.Si seusai mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka promosi doktor bidang ilmu komunikasi di Ruang Sidang Lantai 6 Pascasarjana UNS, Selasa (15/11/2022). (Foto:humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Semarang, Sri Syamsiyah Lestari Sjafiie, S.Sos, M.Si meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka promosi doktor bidang ilmu komunikasi di Ruang Sidang Lantai 6 Pascasarjana UNS, Selasa (15/11/2022).

Dalam sidang terbuka tersebut, Syansiyah berhasil mepertahankan disertasinya dengan judul ”Morfologi Budaya Jurnalisme: Pembentukan Kompetensi Komunikasi pada Wartawan”.

Bertindak sebagai promotor Prof. Drs. Pawito Ph.D; Prof. Dr. Widodo Muktiyo; Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D. Adapun bertindak sebagai Dewan Penguji Prof. Lusiana Andriani Lubis, MA, Ph.D; Dr. Andre Rahmanto, M.Si, Dra. Prahastiwi Utari, Ph.D; Dr. Kristina Setyowati, M.Si.

Berdasarkan performa di hadapan sidang terbuka promosi doktor tersebut, serta originalitas disertasi yang disusunnya, Sri Syamsiyah resmi meraih gelar doktor dengan nilai yudisium sangat memuaskan yang diberikan oleh para penguji sidang dengan IPK 3,95.

Hadir dalam sidang terbuka tersebut antara lain Rektor USM, Dr Supari ST MT dan jajaran pimpinan FTIK USM.

Menurut Supari, dikukuhkannya Sri Syamsiyah sebagai doktor bidang Ilmu Komunikasi dari Universitas Sebelas Maret Surakarta
menambah jumlah doktor yang dimiliki USM menjadi 63.

”USM sepenuhnya mendukung para dosennya lanjut studi S3. Dukungan finansial, kebijakan dan lainnya sebagai upaya mencapai USM unggul 2024 dengan target jumlah doktor 120. Hingga saat ini masih ada 61 dosen yang menempuh jenjang doktoral,” ujar

Dalam disertasinya, Syamsiyah mengungkapkan, morfologi budaya jurnalisme akan membentuk individu memiliki nilai sebagai wartawan dalam praktik profesinya dalam menghasilkan karya jurnalistik.

Nilai nilai yang dimiliki wartawan digolongkan menjadi empat, di antaranya peran dan fungsi wartawan dan pers, tujuan jurnalisme, etika jurnalisme dan konteks zaman.

”Di sinilah wartawan nantinya mempunyai kesadaran perannya sesuai profesi di bidang jurnalisme dan dalam praktiknya terbentuk kompetensi komunikasi behavioral berupa perilaku wartawan dalam menyampaikan pesan berita untuk mencapai tujuan komunikasi,” ungkap Syamsiah.

Muhaimin