Ratusan santri, Banser dan Pagar Nusa saat menggeruduk rumah preman yang diduga mengintimidasi Ketua YM2SK KH Nadjib Hasan. Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ratusan santri Menara Kudus bersama anggota Banser, Pagar Nusa, Sabtu (12/11) malam menggeruduk rumah seorang preman yang diduga melakukan intimidasi terhadap Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM2SK) KH Nadjib Hasan.

Massa yang berjumlah sekitar 300 orang lebih, berjalan kaki dari kawasan Menara menuju rumah preman yang jaraknya sekitar 1 km di Kedungpaso, Desa Demangan, Kecamatan Kota.

Sejumlah tokoh bahkan ikut hadir secara langsung dalam aksi ini seperti Anggota DPRD Jateng H Mawahib, Ketua GP Ansor Kudus Dasa Susila hingga H Umar Ali

Namun sesampainya di lokasi, Sugiyono alias Erte, salah satu preman yang diduga mengintimidasi KH Nadjib Hasan tak ada di rumah. Massa pun kembali lagi ke kawasan Menara dan membubarkan diri secara tertib.

Menurut info yang beredar, Sugiyono alias Erte bersama sejumlah kawannya sesama preman Menara mengintimidasi KH Nadjib pada Jumat (11/11) malam.

Salah satu informasi dugaan intimidasi preman terhadap KH Nadjib Hasan yang beredar di WA group. Foto:Ist

Mereka mengintimidasi KH Nadjib sebagai buntut penangkapan seorang kawan mereka bernama MA warga Kecamatan Bae oleh Satreskrim Polres Kudus pada Kamis (10/11) saat melakukan pemalakan terhadap sopir angkot kawasan Menara.

Baca juga:Palak Sopir Angkot, Preman Kawasan Menara Kudus Dibekuk Polisi

Info adanya intimidasi terhadap KH Nadjib pun beredar di berbagai WA group. Dalam pesan berantai disebutkan KH Nadjib didatangi sekitar 15 orang preman saat hendak tidur.

Informasi tersebut sontak memantik reaksi dari banyak pihak terutama santri dan anggota Banser serta Pagar Nusa. Alhasil, mereka pun melakukan aksi balasan dengan menggeruduk rumah salah satu preman tersebut.

Salah satu pengurus YM2SK, Abdul Jalil saat dikonfirmasi enggan menjelaskan pemicu dari aksi para santri tersebut. Pun dengan insiden dugaan intimidasi kawanan preman terhadap KH Nadjib.

“Aksi ini hanya sebagai upaya menjaga tata krama di kawasan Menara Kudus. Sebab, Menara Kudus selain sebagai benda bersejarah, juga merupakan warisan budaya yang harus kita jaga bersama,”tandasnya.

Kapolsek Kota Kudus AKP Lukhar yang berada di lokasi mengatakan kondisi kawasan Menara sampai saat ini tetap kondusif. Pihaknya juga mengimbau kepada semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas wilayah dan menghindari aksi main hakim sendiri.

Ali Bustomi