KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemeirntah Kabupaten Kudus melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperinkop UKM) Kabupaten Kudus menggandeng Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) Kabupaten Kudus untuk menyelenggarakan pelatihan keterampilan bagi pekerja rokok di Kudus.
Setidaknya ada delapan paket pelatihan keterampilan yang difasilitasi oleh organisasi yang menaungi para pekerja rokok di wilayah Kabupaten Kudus.
“Ada sekira 8 paket yang difasilitasi oleh pihak serikat pekerja rokok Kudus. Di antaranya, pelatihan menjahit dan tata boga atau memasak,”kata Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) FSP RTMM-SPSI, Bambang Sugianto, Senin (7/11).
Bambang menambahkan, pelaksanaan pelatihan menjahit dan memasak dilakukan dengan membagi dua kelompok. Di mana, kelompok pertama diikuti oleh 16 peserta mulai pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Sedangkan kelompok dua dengan jumlah peserta yang sama dimulai pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.
“Untuk kegiatan ini kita memang kerjasama dengan BLK Kudus, kita sudah ada kesepakan bahwa pelatihan kita adakan di siang sampai malam,” ujarnya.
Adapun pelatihan menjahit pakaian pria yang dilakukan kali ini dilangsungkan sejak tanggal 22 Oktober 2022 dan diperkirakan rampung pada November 2022 mendatang.
Para peserta dari pekerja yang mengikuti pelatihan di kantor FSP RTMM-SPSI Kabupaten Kudus kesemuanya adalah pekerja rokok. “Kalau pagi mereka masih bekerja sebagai buruh rokok, nah siangnya ikut pelatihan di sini,” tuturnya.
Bambang juga menyampaikan, saat ini sudah ada sekira 400 pekerja rokok di Kudus yang telah mendaftar untuk mengikuti pelatihan di BLK. Pihaknya berharap, dengan mengikuti pelatihan ini, para pekerja rokok bisa memiliki bekal keterampilan untuk penghasilan tambahan.
“Kemudian, bisa ditingkatkan untuk bisa masuk di UMKM,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan menjahit, Rofiatul Munawaroh (46 tahun) yang merupakan buruh rokok di Djarum Kudus mengaku senang bisa mengikuti pelatihan dari BLK ini. Dirinya berharap, setelah nanti sudah pensiun dari buruh, keterampilan menjahit tersebut bisa menjadi pekerjaan sampingan di rumah.
“Belum ada pengalaman (menjahit) sama sekali. Awalnya memang susah, tapi senang. Nanti buat sampingan di rumah kalau sudah PHK,” katanya.
Untuk diketahui, selain pelatihan menjahit, FSP RTMM-SPSI juga memfasilitasi tempat untuk kegiatan pelatihan tata boga atau memasak.
Pelatihan ini pun telah berlangsung sejak kemarin, Kamis (27/10) dan diperkiran rampung pada November 2022.
Kemudian, ada pula pelatihan setir mobil yang dilangsungkan di luar ruangan. Serta telah rampung pula pelatihan digital printing yang mana para pesertanya khusus bagi keluarga pekerja rokok, seperti suami atau anak dari buruh rokok di Kudus.
Bupati Kudus HM Hartopo dalam kesempatan sebelumnya mengatakan Pemkab Kudus telah mengalokasikan anggaran untuk pelatihan keterampilan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 215/PMK.07/2021 terkait penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
Menurut Bupati, pelatihan keterampilan ini peruntukannya tidak hanya untuk buruh rokok maupun petani tembakau saja. Melainkan anggota keluarga buruh rokok dan petani tembakau juga berkesempatan mengikuti pelatihan yang didanai oleh DBHCHT tersebut.
“Jadi silahkan manfaatkan sebaik-baiknya program yang sudah diselenggarakan Pemkab Kudus ini. Melalui pelatihan keterampilan, semoga akan muncul tenaga terampil baru maupun wirausahawan baru yang akan mengurangi angka pengangguran,”ujarnya.
Ali Bustomi