KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Sambil membawa tokoh wayang, sejumlah anakmuda yang peduli dan gemar terhadap dunia wayang dan berasal dari beberapa daerah melakukan kirab wayang kulit. Kirab tersebut dimulai dari depan Kantor Balai Konservasi Borobudur menuju pelataran Candi Borobudur, Senin ( 7/11/2022).
Sesampainya di pelataran candi peninggalan Dinasty Syailendra tersebut, mereka melakukan pradaksina ( berjalan mengelilingi searah jarum jam) Candi Borobudur sambil berdiam diri ( bermeditasi).
“Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian acara Hari Wayang Nasional yang diperingati setiap 7 November,” kata Pimpinan Sanggar Kinara-Kinari Borobudur, Eko Sunyoto .
Eko mengatakan, beberapa agenda kegiatan telah dilakukan dalam memperingati Hari Wayang Nasional tersebut. Yakni, pada Minggu ( 6/11/2022), pihaknya telah menggelar pergelaran Wayang Beber ( wayang madya) dengan dalang Ki Lingga Arif Syarifudin dari Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
Kemudian, juga menggelar workshop pengenalan wayang bagi siswa SD di Desa Karangrejo dan Ringin Putih Kecamatan Borobudur oleh anggota Pepadi Kabupaten Magelang.
“Selain itu, juga dilaksanakan workshop mewarnai wayang untuk anak-anak taman kanak-kanak,” kata Eko.
Ia menambahkan, sejumlah anak-anak muda yang mencintai dunia wayang tersebut diajak untuk melakukan meditasi di pelataran Candi Borobudur. Meditasi yang dilakukan tersebut sebagai wujud untuk mengagungkan Sang Pencipta alam semesta.
“Dalam meditasi itu titah wayang. Yakni, diri kita sebagai wayang dan dalangnya adalah Tuhan pencipta alam semesta,” ujarnya.
Menurutnya, Sanggar Kinara-Kinari yang dipimpinnya tersebut konsisten menggelar peringatan Hari Wayang Nasional sejak tahun 2018 lalu.
Salah satu peserta kirab wayang, Tuti Alawiyah Suryadi
mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan memperingati Hari Wayang Nasional.
“Saya sangat senang terlibat langsung dalam peringatan Hari Wayang Nasional yang dilaksanakan oleh Sanggar Kinara-Kinari Borobudur. Ini merupakan pengalaman pertama bagi saya untuk lebih mengenal dunia wayang,” kata Tuti Alawiyah Suryadi yang sedang mengikuti program pendampingan kebudayaan yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di wilayah Borobudur.
Ia menambahkan, kegiatan yang diikutinya tersebut membuat dirinya semakin sadar akan pentingnya pelestarian kebudayaan yang ada di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, mereka juga mendoakan secara khusus bagi Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Pusat, Kondang Sutrisno yang meninggal dunia 3 November 2022 lalu.
Menurutnya, Sanggar Kinara-Kinari yang dipimpinnya tersebut konsisten menggelar peringatan Hari Wayang Nasional sejak tahun 2018 lalu. W. Cahyono