blank
Ilustrasi.

blankOleh Dra. Eko Gustini W.P.

JUDUL ini bisa jadi dianggap aneh atau nyleneh. Itu lantaran judul tersebut sepintas tidak ada hubungannya sama sekali dengan ”Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)” yang menjadi topik tulisan. Penasaran? Yuk kita simak selintas tulisan tentang upaya nyata sepak terjang bapaknya wong Jateng, Gubernur Jawa Tangeh, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. dalam menggerakkan dan memfasilitasi UMKM.

Data Kominfo, pengguna internet di Indonesia pada Januari 2021 melonjak menjadi 202,6 juta. Angka tersebut bertambah 27 juta atau naik 16 persen jika dibandingkan posisi yang sama pada tahun 2020. Pertambahan jumlah pengguna internet di Indonesia ini dua kali lebih banyak jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan global yang hanya 7 persen.

Saat ini semua orang dari berbagai usia, dari anak-anak, remaja, bapak-bapak sampai emak-emak, tidak ketinggalan dalam penggunaan internet. Setidaknya melalui handphone masing-masing, yang rata-rata memiliki Instagram (IG), Facebook, Twitter, Youtube, dll. Terkait hal tersebut, maka kehadiran pandemi yang mengakibatkan hubungan antar manusia harus berjarak, maka internet melalui jaringan sosial media menjadi sarana jual beli/bisnis/marketing.

Menyikapi hal tersebut Dinas Koperasi dan UMKM Jateng di Tahun 2021 melakukan digitalisasi perizinan untuk pelaku UMKM. Hal demikian diawali data survai yang menunjukkan permasalahan UMKM di masa pandemi didominasi masalah pemasaran (51 persen), pembiayaan (25 persen), lain-lain (18 persen), bahan baku (5 persen) dan produksi (1 persen).

Lapak Ganjar

Sebagai wong Jateng, saya bangga karena Pemprov Jateng membuat berbagai program pelatihan UMKM di masa pandemi. Dalam hal pemasaran dilakukan pelatihan digital tentang teknik foto dan upload produk di google dan media sosial (medsos) yang tepat sasaran. Ada pula Hetero Business Leap terkait short course tentang keuangan, go online, branding dan bisnis. Bahkan ada Hetero Festival yang berupa pelatihan dalam jaringan (daring) seperti webinar, Whats Ap (WA), talk dan online course. Tak tanggung-tanggung, ada pula bimbingan teknik (bintek) kemasan dan branding, meliputi design, deskripsi, story telling.

Yang menggembirakan Gubernur Jateng H. Ganjar Pranowo, SH,M.IP juga dengan suka hati mempromosikan produk UMKM melalui “Promosi Lapak Ganjar” lewat Instagram (Ig).  Dengan mengoptimalkan follower medsosnya yang jumlah lebih dari 3 juta follower dan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dari luar negeri, hasilnya luar biasa. Produk UMKM yang mejeng di “Lapak Ganjar”, memperoleh keuntungan yang signifikan.

Salah satu contoh, kaos bertema lawan corona, ibarat permen. Saya katakan demikian karena sangat laris dan disuka berbagai orang dari banyak kalangan dan wilayah yang berbeda. Jateng itu pasti sebagai yang memproduksi.

Pembeli lain wilayah antara lain Jakarta, sedangkan pembeli lain negara beberapa di antaranya berasal dari Hongkong, Singapura dan Malaysia. Demikian pula sambel teri, setelah nongkrong di Lapak Ganjar langsung laris manis karena diborong oleh penyanyi Ari Lasso.

Mengacu pada data UMKM Binaan Dinas Koperasi UKM Prov. Jateng, jumlah UMKM Binaan di Triwulan I Tahun 2022 mencapai 177.256 yang terus meningkat meski diterjang wabah pandemi Covid-19. Jumlah tersebut menghasilkan jumlah aset sebesar Rp 38.719 miliar (naik 0,51 persen) serta omzet Rp 68.387 miliar (naik 0,21 persen) dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2021 lalu.

Hal tersebut terkandung makna, bahwa digitalisasi dalam bidang ekonomi, selain mampu menjangkau masyarakat luas, juga dapat mendongrak peningkatan pendapatan. Oleh karena itu  kalau usaha ingin sukses dan persaingan juga sehat, maka dalam Industri Era  4.0 serta menyambut Era Society 5.0, digitalisasi di bidang ekonomi harus dilakukan secara nyata. Totalitas berekonomi digital akan mendukung suksesnya usaha.

Perkembangan ekonomi digital tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi. Teknologi dapat memudahkan masyarakat mengakses suatu layanan ataupun mereplikasi inteligensia manusia sehingga membuat proses mekanisme bisnis, manufacturing, pengambilan keputusan menjadi lebih mudah. Kehadiran ekonomi digital telah mengubah tatanan sistem yang telah ada.

Manekin

Satu yang pasti menurut saya, hal tersebut bisa terjadi karena Gubernur Ganjar Pranowo, betul-betul bisa menjadi bapak yang ngayomi bagi warganya. Pria kelahiran Karanganyar, 28 Oktober 1968 tersebut totalitas menjadi bapaknya wong Jateng, hingga merelakan dirinya sebagai ajang pameran dan manekin produk warganya.

Salut untuk Pak Ganjar yang tak henti mendukung UMKM agar semakin maju dan kekinian. Sebagai warga masyarakat, saya bangga jadi wong Jateng.

Dra. Eko Gustini Wardani Pramukawati, Ketua Proklim Purwokeling BPI RW 10 Ngaliyan Kota Semarang, Andalan Abdimas, Pramuka Peduli dan Pinsaka Kalpataru Kwarda Jateng