Membersihkan sungai dari sampah plaksti, cara pemuda banjaran Sendangsari peringati Hari Sumpah Pemuda (Foto: Cak Muh)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Pemuda Banjaran Sendangsari Bangsri yang tergabung dalam kelompok pecinta lingkungan melaksanakan kegiatan penanaman bibit pohon elo atau ara dan bersih bersih bantaran sungai Sebabad sampai sungai Kedung Tunggak, Sendangsari Banjaran, hari  Minggu (30/10) pagi

Kegiatan ini  sebagai bentuk partisipasi memperingati Sumpah Pemuda tahun 2022. Tujuannya mengajak para pemuda dan pemuda Musholla setempat untuk bersama sama gotong royong merawat lingkungan alam desa.

Penanaman pohon elo diharapkan dapat menjadi sumber mata air (Foto: Cak Muh)

Kegiatan menanam pohon ini dipimpin oleh kang Amin sebagai inisiator kegiatan. Dalam kesempatannya, Kang Amin menyampaikan kegiatan menanam pohon merupakan bagian dari menjaga kelestarian lingkungan. “Apalagi sungai desa ini selalu mengalami kekeringan di musim kemarau,” ujarnya.

“Karena keberadaan pohon elo di bantaran sungai dan kebersihan sungai dari sampah plastik sangatlah bermanfaat bagi lingkungan dan keberlangsungan sumber air,” ungkapnya.

Kegiatan ini dimulai sekitar pukul 08.00 WIB di Rumah Emen Reborn sebagai titik kumpul. Setelah diadakan briefing singkat dan doa bersama sebagai awal kegiatan, para pemuda peserta penanaman pohon mengambil tugas masing masing dan berjalan bersama menuju lokasi penanaman.

Sampah plastik bisa mermatikan sumber mata air di sungai Sendangsari (Foto: Cak Muh)

Sekitar 20 peserta dengan sigap dan semangat membawa 250 bibit pohon elo yang siap untuk ditanam di bantaran sungai desa dengan jarak kurang lebih 2 KM.

Ibu-ibu warga sekitar juga merasa terpanggil untuk berkontribusi dengan memberikan jajan pasar kepada para peserta, juga sebagai penambah semangat dalam menanam dan membersikan sungai.

Kegiatan ini harapannya, menjadi stimulus warga sekitar terutama para pemuda untuk selalu berkegiatan positif yang berdampak pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Dan nantinya sungai di Sendangsari bukan hanya menjadi cerita bagi generasi masa depan.

Hadepe – Cah Muh