blank
Warga desa Nglungger Kecamatan Kradenan mengikuti donor darah dalam peringatan Hari Santri. Foto: Kudnadi Saputro Blora
BLORA (SUARABARU.ID) – Momentum Hari Santri Nasional (HSN) 2022  diperingati secara spesial oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora.
Selain menggelar upacara bendera, juga dilakukan kegiatan sosial berupa donor darah dan pengukuhan kampung donor darah MWC NU Kecamatan Kradenan oleh Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora, Sabtu 22 Oktober 2022.
Dilantiknya, Pengurus Kampung donor darah MWC Kradenan berasal dari Badan Otonom (Banom) NU Kradenan. Bahkan ketua kampung donor darah diemban langsung Ketua Fatayat NU.
Ketua PMI Blora Ir. Sutikno Slamet menyambut baik dibentuknya Kampung donor darah oleh MWC Kecamatan Kradenan. Pihaknya berharap pengurus yang dilantik bisa menjaga marwah NU.
“Baru kali ini saya mengukuhkan kampung donor darah dari elemen NU. Mudah-mudahan nanti disusul MWC – MWC di Kecamatan lain. Saya hanya berpesan semoga pengurus yang dilantik hari ini dapat mengemban tugas dengan baik dan menjaga marwah NU,” tandas Ketua PMI Blora.
Pada kesempatan itu, Ketua cabang MWC NU Kecamatan Kradenan, Kiai Bashori mengungkapkan peringatan HSN tingkat Kecamatan Kradenan tahun ini difokuskan di Desa Nglungger.
blank
Foto bersama Forkopimcam, Ketua PMI Blora, pengurus kampung donor Kecamatan Kradenan. Foto: Kudnadi Saputro Blora
Berbagai kegiatan sosial digelar sebagai implementasi dari Tema HSN 2022 “Menjaga Martabat Kemanusiaan”.
“Ini momentum yang istimewa. HSN kita fokuskan di Desa ini. Ini berkah buat Desa Nglungger. Donor darah dalam rangka Hari Santri Nasional. Sesuai tema, menjaga martabat kemanusiaan. Mohon dukungannya untuk kegiatan donor darah dan kampung donor darah ini,” ungkap Kiai Bashori.
Kepada pengurus kampung donor darah yang dilantik hari ini, Kiai Bashori meminta agar menjalankan tugas dengan penuh amanah dan keikhlasan.
” Selalu menjalani sinergitas dengan sejumlah stakeholder demi mensukseskan tugas kemanusiaan ini.
“Orang di NU itu ora tau bayaran. Bahkan tombok semuanya, pikiran bahkan sampai materi. Kita niatkan takdim, InshaaAllah dengan kerja Ikhlas rejeki sudah diatur sendiri,” ucap Kiai Bashori.
Kudnadi Saputro