blank
dr Andhika Guna Dharma, Sp.M (K), FICS saat menjadi pembicara dalam kegiatan Pertemuan Pemberdayaan Masyarakat dan Organisasi Profesi di Bidang Kesehatan Indera, dalam peringatan "Hari Penglihatan Sedunia" di Hotel Amaris Simpanglima Semarang. Foto: Ning Suparningsih

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Apa itu Katarak? Katarak merupakan perubahan lensa mata yang seharusnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh.

Hal itu berakibat obyek yang dilihat menjadi kabur hingga menyebabkan penderita tak bisa melihat dengan jelas.

“Katarak tidak hanya terjadi pada usia lanjut. Ada juga karena bawaan sejak lahir, mungkin karena si ibu terinveksi virus saat hamil muda,” kata dr Andhika Guna Dharma, Sp.M (K), FICS saat menjadi pembicara dalam kegiatan Pertemuan Pemberdayaan Masyarakat dan Organisasi Profesi di Bidang Kesehatan Indera, dalam peringatan “Hari Penglihatan Sedunia” yang diselenggarakan oleh Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Provinsi Jateng, Rabu (19/10/2022).

Menurut dr. Andhika, penyebab lain dari katarak adalah akibat dari peradangan, akibat diabetes, penggunaan obat-obatan khususnya steroid, terkena matahari cukup lama serta trauma.

“Katarak merupakan salah satu penyebab gangguan kebutaan di Indonesia termasuk di Jawa Tengah,” ujarnya.

Berdasarkan survey WHO pada 2014-2016, di Indonesia (termasuk di Jawa Tengah) angka kebutaan secara Nasional tinggi, yakni 3 persen. “Jika lebih dari 1,5 persen tidak hanya berpengarauh pada kesehatannya saja, namun juga berpengaruh pada kualitas hidup pasien,” sambungnya.

“Ini menjadi tantangan kita. Untuk itu gangguan katarak harus dicegah dan harus ditangani,” tandasnya.

“Pada momentum Hari Penglihatan Sedunia ini kita dengungkan bahwa kesehatan mata menjadi hal penting, karena mata merupakan jendela dunia,” ungkap dr. Andhika.

Dirinya menyebut, paparan sinar ultra violet memicu terjadinya resiko katarak lebih cepat. Bagi masyarakat yang berada di luar ruangan harus memakai kacamata pelindung. Selain itu banyak mengkonsumsi nutrisi yang baik, seperti banyak makan buah dan sayur.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang terkena katarak, terutama pada usia lanjut tidak perlu takut. “Operasi katarak sekarang sudah sangat canggih. Hanya dilakukan dalam waktu 15 sampai 30 menit saja, pasien bisa langsung pulang,” tuturnya.

“Tanda-tanda katarak diantaranya penglihatan buram, melihat seperti kabut tetapi mata tidak merasa sakit ataupun perih. Keluhan pasien pandangannya buram dan tidak sakit,” tukasnya.

Ning Suparningsih