PACITAN (SUARABARU.ID) – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Republik Indonesia (RI), Abdul Halim Iskandar, Minggu (16/10), membuka sekaligus meresmikan objek wisata Watu Lakar di Desa Sumberharjo, Kecamatan Pacitan.
Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, acara peresmian objek wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) ini, ditandai pemotongan pita dan penandatanganan prasasti.
Objek Wisata Watu Lakar merupakan potensi wisata alam indah yang berada di atas perbukitan. Nama Watu Lakar, didasarkan pada keberadaan bentuk batuan seperti balok kayu (lakar) yang banyak ditemukan di perbukitan tersebut.
Pemerintah Desa (Pemdes) bersama masyarakat, menangkap potensi itu layak dikembangkan menjadi objek pelancongan dan wisata religi. Masyarakat menyebutkan, lokasi tersebut ada kaitannya dengan legenda petilasan pertapaan Sunan Kalijaga.
Untuk membangun kawasan itu sebagai tempat rekreasi, dilakukan penataan dan penambahan sarana prasarana (Sapras) pendukung.
Kesejahteraan Rakyat
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar, menyambut baik dan memberikan apresisi terhadap pembangunan Objek Wisata Watu Lakar. Apalagi, tandas Menteri, pengelola tidak sekedar membuat objek wisata, namun lebih pada mempertahankan dan melestarikan potensi sumber alamnya. Dengan tidak meninggalkan potensi-potensi pendukung lainnya.
”Semangat ini, sesuai dengan prinsip pembangunan desa wisata dan Bumdes, yakni tentang upaya sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat,” tandas Menteri Abdul Halim Iskandar.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, mengatakan, keberadaan desa wisata ini bisa menjadi awal yang baik untuk mengembangkan potensi-potensi desa yang dimilikinya. Mas Aji (panggilan akrab Bupati Pacitan), berharap, keberadaan Wisata Watu Lakar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya Desa Sumberharjo. ”Semoga ini menjadi awal yang baik untuk pengembangan potensi desa,” kata Bupati.
Obyek Wisata Watu Lakar memiliki luas sekitar 5 Hektare (Ha). Kades Sumberharjo, Hariadi, mengatakan, dari luasan tersebut baru 1 Ha yang sudah terkelola. Beberapa fasilitas penunjang yang telah dibangun terdiri atas gazebo, kolam ikan, kolam renang anak, arena bermain anak serta lapak kuliner rakyat.
Bambang Pur