blank
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Widi Prasetijono saat melakukan pemeriksaan pasukan dalam upacara HUT TNI di Lapangan Parade Makodam IV/Diponegoro. Foto: Ning Suparningsih

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Upacara peringatan HUT Ke-77 TNI dan HUT Ke-72 Kodam IV/Diponegoro digelar di Lapangan Parade Makodam IV/Diponegoro, Rabu (5/10/2022).

Dalam kegiatan dihadiri Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Forkompinda dan tamu undangan lain.

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Widi Prasetijono menyampaikan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejatinya tidak lahir begitu saja dan terbentuk secara tiba-tiba di saat negara Indonesia sudah mapan dan mandiri.

Namun sejarah menyebutkan, cikal-bakal TNI adalah sebagian rakyat bersenjata yang berjuang mengorbankan jiwa dan raganya mengusir penjajah. Sebagai tentara rakyat, TNI harus selalu dekat dengan rakyat.

“TNI harus mengenal dan hidup dengan rakyat. Itulah jati diri TNI dan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari rakyat. Oleh karena itu upaya-upaya untuk memisahkan TNI dari rakyat merupakan pengingkaran akan kodrat TNI sebagai tentara yang berasal dari rakyat. Berjuang bersama rakyat dan untuk kepentingan rakyat,” ungkap Pangdam.

“Dari sini kita simpulkan makna “TNI Adalah Kita” memiliki filosofi bahwa TNI berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Diharapkan masyarakat Indonesia dan Internasional melihat TNI sebagai bagian dari mereka,” ujarnya.

Terobosan apa saja yang telah dilakukan Kodam IV/Diponegoro dalam mengimplementasikan perintah harian Kasad?

 

blank
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Widi Prasetijono saat memberikan keterangan terkait HUT TNI ke-77. Foto: Ning Suparningsih

Pertama ketahanan pangan. Disampaikan bahwa Kodam IV/Diponegoro telah melaksanakan penanaman berbagai komoditi di tanah-tanah dan lahan-lahan kosong milik TNI AD dan pemerintah daerah untuk ditanami padi 2,93 hektar, jagung 37,96 hektar dan palawija (sayuran, terong, cabe) seluas 1,01 hektar.

Kedua pengentasan stunting. “Berbagai upaya terus kita lakukan, dimulai dari pendataan anak dan keluarga yang berpotensi stunting,” kata Pangdam.

Pihaknya bersama-sama dengan BKKBN terus memantau kondisi dan perkembangannya, serta memberikan bantuan untuk tambahan gizi.

Kodam IV/Dipinegoro berharap dengan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak, maslah stunting dapat teratasi, khususnya di Jawa Tengah dan DIY.

Ketiga TNI manunggal air. Menurut Pangdam, TNI AD harus hadir di tengah kesulitan rakyat dan harus menjadi solusi. “Ini salah satu implementasi dari perintah harian Kasad. Untuk itu Kodam IV/Diponegoro hadir di berbagai daerah yang mengalami kesulitan air bersih, terutama di saat musim kemarau.

Kodam IV/Diponegoro telah membangun beberapa fasilitas seperti,
1. Pompa Hidran sebanyak 14 unit tersebar di wilayah Kabupaten Wonosari, Kulonprogo, Karanganyar, Bantul, Kendal, Pemalang, Sleman, Kebumen, Purbalingga, Banjarnegara, Tegal dan Sragen.

2. Sumur bor 8 unit yang tersebar di wilayah kabupaten Magelang, Temanggung, Banjarnegara, Sragen, Wonogiri dan Salatiga.

3. Sistem gravitasi sebanyak 2 unit, yakni di wilayah Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Boyolali.

Sementara itu untuk rangkaian kegiatan HUT ke-72 Kodam IV/Diponegoro, pihaknya menggelar berbagai kegiatan diantaranya, donor darah serempak di seluruh jajaran Kodam IV/Diponegoro, anjangsana, ziarah ke taman makam pahlawan, doa bersama dan tasyukuran.

“Rangkaian kegiatan yang kita selenggarakan dilaksanakan dengan sederhana namun tanpa mengurangi makna dan rasa syukur,” ucapnya.

Dalam HUT ke-77 TNI dan HUT ke-72 Kodam IV/Diponegoro ini, Pangdam berharap seluruh prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro semakin professional dalam mengemban tugas.

“Saya juga berharap ke depan Kodam IV/Diponegoro semakin mampu memberikan manfaat serta solusi terhadap segala bentuk kesulitan yang dihadapi masyarakat di wilayah Jawa Tengah dan DIY,” tandas Pangdam.

Ning Suparningsih