WONOSOBO (SUARABARU.ID) – MTs Ma’arif NU Kertek dan MI Ma’arif NU Budiluhur Wonosobo berusaha membentengi siswa-siswinya dari bahaya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang.
Upaya tersebut dilakukan dengan menggelar acara “Sosialisasi Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Anak” yang dihelat di Gedung MTs Ma’arif NU Kertek, Selasa (4/10/2022). Sosialisasi bahaya narkoba diikuti siswa, guru dan perwakilan orang tua dua madrasah tersebut.
Bertindak sebagai pemateri Kasat Narkoba Polres Wonosobo, AKP Tri Hadi Utoyo, SH MH, Ketua MUI Dr KH Mukhotob Hamzah, MM dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat, Agus Kristiyanto.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati M Albar, Ketua Komisi A DPRD Suwondo Yudhistiro, Kepala Kementerian Agama Ahmad Farid, Ketua Ganas Annar MUI Umar Yusuf dan Ketua BP3MNU MTs Ma’arif Kertek KH Muhtar Ustadzi.
Kepala MTs Ma’arif NU Kertek Tius Riah Eryati mengatakan sosialisasi bahaya narkoba bagi anak digelar sebagai langkah dini agar anak tidak sampai terpapar bahaya penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya.
“Apalagi saat ini, seiring dengan perkembangan zaman dan tehnologi informasi, bahaya narkoba ada di depan mata anak-anak seusia sekolah. Agar tidak sampai jadi korban narkoba, mereka perlu diberi pemahaman tentang bahaya narkoba,” sebutnya.
Senada, Ketua BP3MNU MTs Ma’arif Kertek KH Muhtar Ustadzi menambahkan pihaknya berinisiatif menggelar acara sosialisasi bahaya narkoba dilatarbelakangi untuk memberikan pemahaman pada siswa dan guru akan dampak negatif penggunaan narkoba dan minuman keras.
Jauhkan Narkoba
“Sebagai siswa yang beranjak dewasa, anak-anak perlu dibekali pemahaman perihal jenis narkoba, minuman keras dan obat-obatan terlarang lainnya berikut bahaya bagi yang mengkonsumsinya. Jangan sampai anak-anak terjerumus pada narkoba,” tegasnya.
Wakil Bupati M Albar menyampaikan masa anak-anak hingga remaja merupakan masa emas bagi kehidupan seseorang. Di masa tersebut pendidikan karakter, moralitas dan akhlak, sangat penting bagi para pelajar sebagai generasi masa depan.
“Sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba pada anak baik sekali. Melalui pendidikan karakter dan penanaman akhlakul karimah, anak akan menjadi generasi yang unggul dan berprestasi. Sehingga akan jauh dari penyalahgunaan narkoba,” tuturnya.
Kepala Kemenag Ahmad Farid menyebut bahaya akibat narkoba tidak saja secara fisik tapi juga psikis dan mental. Sebab pecandu narkoba bisa kehilangan akal sehat dan kerusakan fisik atau organ tubuh vital.
“Saya yakin, siswa MTs dan MI sudah punya tradisi praktek ibadah yang baik. Moralitas, interaksi sosial dan pendidikan Al Quran-nya juga pasti bagus. Modal tersebut setidaknya bisa jadi benteng dijauhkan dari penyimpangan narkoba,” tutur dia.
Ketua Komisi A DPRD Suwondo Yudhistiro mengatakan dengan tradisi mengaji dan pendidikan qurani yang kuat, pihaknya yakin anak-anak yang belajar di madrasah atau pesantren akan dijauhkan dari bahaya negatif narkoba.
“Kebanyakan korban narkoba dan minuman keras merupakan remaja yang kurang penanaman pendidikan agama. Data juga menyebutkan kasus kecelakaan lalu lintas di kalangan remaja karena akibat mengkonsumsi miras dan narkoba,” tandasnya.
Muharno Zarka