KOTA MUNGKID(SUARABARU ID) –Kelompok kesenian tradisional Budoyo Mudo Manunggal, Dusun Kopen, Desa Kaliabu, Salaman, Kabupaten Magelang terpilih sebagai juara pertama Festival Kesenian Rakyat Paseduluran dalam rangka 20 tahun tradisi Ruwat Rawat Borobudur. Sebanyak 128 kelompok kesenian rakyat se-Jateng dan DIY mengikuti festival yang digelar 15 Februari hingga 21 September 2022.
Penanggung jawab kegiatan 20 Tahun Ruwat Rawat Borobudur, Sucoro Setrodiharjo, hari ini Selasa (4/10) menuturkan, keluar sebagai juara dua adalah kelompok Kesenian Manggala Rimba, Desa Pucungroto, Kajoran, Magelang. Disusul juara ketiga sanggar tari Kraton Kencana, Kota Magelang.
Sedangkan juara harapan satu adalah kelompok seni Pujonggo Langen Seto, Dusun Tempuksari, Desa Candisari, Secang, Kabupaten Magelang. Sebagai juara harapan kedua adalah kelompok kesenian Kobrosiswo Cahyomuda, Susukan, Grabag, Kabupaten Magelang. Juara harapan tiga kelompok kesenian Soreng Simolodro, Pangarengan, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
Menurut Sucoro Setrodiharjo, para pemenang sudah diberi penghargaan. Adapun yang menyerahkan trophy adalah Ny Wiwit Kepala Balai Konservasi Borobudur dan Kepala Dinas Parpora Provinsi Jawa Tengah, Setya Irawan, Minggu (2/10).
Dikatakan, sebanyak 128 kelompok kesenian rakyat se-Jateng dan DIY mengikuti Festival Kesenian Rakyat Paseduluran dalam rangka 20 tahun Ruwat Rawat Borobudur. “Mengingat pentingnya usaha merawat manfaat sosial dan spiritual, maka pelaku seni memang perlu mengambil peran untuk ikut serta melestarikan kebudayaan yang ada,” tutur Sucoro yang juga Ketua Komunitas Brayat Panangkaran, Borobudur.
Dari 128 pendaftar, panitia menyeleksi 77 kelompok kesenian dan yang lolos sebagai finalis 11 tim kesenian rakyat. Antara lain Kuda Lumping Kreasi Kraton Kencana Magelang, Seni Soreng Simo Lodra Kaliangkrik, Topeng Ireng Ki Somo Menggolo Sawangan. Selain itu Kobrosiswo Cahyo Mudha Grabag, Jathilan Turongga Budaya Manggisan, Pujonggo Langen Seto, Budaya Muda Manunggal. Lalu Topeng Ireng Manggala Rimba, Sekar Rinonce dan Mekar Budaya.
Ditambahkan, tema kegiatan 20 tahun Ruwat Rawat Borobudur adalah: Mengembalikan nilai spiritual Borobudur melalui tradisi. Ruwat Rawat Borobudur merupakan acara budaya rakyat yang lahir sebagai bagian dari masyarakat yang kebetulan lahir dan tinggal tidak jauh dari monumen warisan budaya Borobudur.
Festival Kesenian Rakyat Paseduluran itu salah satu bagian dari kegiatan Ruwat Rawat Borobudur, yang di setiap tahun semakin diminati oleh pecinta seni tradisi. Mengenai masih banyaknya kelompok kesenian yang belum dapat mengikuti seleksi, dia mengakui itu akibat keterbatasan panitia dan belum adanya fasilitas yang memadai. Mestinya Pemerintah bisa menangkap peluang itu untuk dijadikan bagaian dari pengembangan pariwisata berbasis budaya.
“Acara ini sebagai penutup kegiatan Ruwat Rawat Borobudur 2022,” jelasnya.
Eko Priyono