“Nabi Muhammad menyambut hari kelahirannya dengan puasa. Kalau kita tidak bisa ikut puasa sunah, maka paling tidak kita menghadiri Mauludan untuk turut bahagia atas kelahiran Kanjeng Nabi, kita tunjukan kebahagian kepada Kanjeng Nabi,” pintanya.
Wagub berharap, semua umat muslim menunjukkan bahwa semua mencintai dan meneladani akhlak keseharian Rasulullah. Jangan hanya mengagumi secara lisan atau ucapan tanpa perbuatan baik, bahkan lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi.
Contohnya ketika diajak menghadiri maulid atau pengajian lain tidak mau, tetapi lebih memilih mengejar kegiatan-kegiatan untuk duniawi.
“Jika kamu ingin sempurnakan iman, maka kita refleksikan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad. Ketika diundang menghadiri Maulidan jangan malah memilih sibuk dengan dagangan dan hal duniawi lainnya. Itu sama halnya kita belum benar-benar cinta kepada Nabi Muhammad,” katanya.
Selain diselenggarakan pengajian, kegiatan tahunan tersebut juga diadakan sunatan massal yang diikuti 104 peserta. Acara semakin meriah dengan keterlibatan ratusan pedagang dan usaha mikro kecil dan menengah di sekitar Masjid Al-Ma’mur Jepara.
“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jateng menyampaikan terimakasih di masjid ini diadakan Maulid Nabi Muhammad. Insya Allah rahmat Kanjeng Nabi hadir di daerah Mlonggo Jepara ini,” pungkasnya.
Hery Priyono