SEMARANG (SUARABARU.ID)- Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana, didampingi para wakil ketua umum dan kabid, termasuk pengawas audit internal, meninjau venue di enam kabupaten tuan rumah di wilayah Eks Karesidenan Pati Raya, mulai Jumat-Minggu (30/9/2022 – 2/10/2022).
Kegiatan itu dilakukan, dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2023. ”Paling tidak ada dua tujuan yang hendak dicapai dalam kunjungan ini,” kata Wakil Ketua Umum II KONI Jateng, Soedjatmiko, di sela-sela kunjungannya.
Lebih lanjut, Waketum yang membidangi Pembinaan dan Prestasi itu menyebut, perlu adanya kesamaan visi dari enam kabupaten penyelenggara Porprov 2023, yakni Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Blora dan Grobogan. ”Itu tujuan pertama. Potensi daerahnya bisa saja beda, tetapi visi membangun olahraganya harus sama,” kata dosen FIK Unnes ini.
BACA JUGA: Polres Klaten Bagikan Ratusan Sembako bagi Warga Kurang Mampu Terdampak Kenaikan Harga BBM
Soedjatmiko juga menyebut, ada beberapa tuan rumah yang menghadapi persoalan dalam menggelar pertandingan cabang olahraga. Persoalan itu antara lain, pada cabang olahraga renang di Jepara, balap motor di Kudus dan pencak silat di Rembang. ”Ini tujuan kedua. Memastikan apakah tuan rumah itu bisa menyelesaikan persoalan itu atau tidak,” ungkapnya.
Kolam renang di Jepara yang sedianya jadi ajang Porprov, ternyata ada struktur bangunan yang kurang memenuhi persyaratan. Menurutnya, jika hal itu bisa diatasi oleh tuan rumah, maka akan tetap dilanjutkan. ”Jika tidak bisa, mungkin dipindah ke kolam renang Jatidiri Semarang. Prinsipnya, kami tetap memberi peluang kepada tuan rumah,” imbuh dia lagi.
Sementara GOR Besi Rembang, yang direncanakan untuk menggelar pertandingan pencak silat, dinilai tidak memenuhi syarat. Untuk pencak silat ini, masih diusahakan tetap di Rembang, atau jika terpaksa pindah, maka masih di wilayah Pati.
Adapun sirkuit di Kudus untuk menggelar balap motor, ada beberapa kendala. KONI Jateng tetap berharap, Kudus bisa menyelesaikan persoalan. ”Prinsipnya, venue olahraga prestasi harus memenuhi syarat. Jika tidak, maka hasil lomba terutama yang berkaitan dengan rekor, tidak akan diakui,” tandasnya.
Riyan