TEGAL (SUARABARU.ID) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal, Jawa Tengah mencatat, jumlah pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) sebanyak 206.388 orang. Jumlah itu merupakan hasil rekap terakhir September 2022.
Jumlah pemilih itu, mengalami peningkatan sebanyak 1.768 dibanding bulan Agustus. Catatan KPU Kota Tegal menyebut, jumlah pemilih dalam DPB pada Agustus sebanyak 204.620 orang.
“Per bulan September, jumlah pemilih sebanyak 206.388. Sebelumnya pada Agustus 204.620, jadi ada peningkatan 1.768 orang,” ungkap Ahmad Khaerudin, Komisioner KPU Kota Tegal Divisi Rencana Data dan Informasi saat Rapat Koordinasi (Rakor) Rekapitulasi Daftar Pemilih Berkelanjutan Tingkat Kota Tegal di Warung Makan Tempo Doeloe Jalan Abdul Syukur Kita Tegal, Rabu (28/09/2022).
Khaerudin menegaskan, menghadapi pesta demokrasi 2024, KPU Kota Tegal setiap bulan melakukan pembaruan data pemilih berkelanjutan. Kemudian setiap tri wulan, KPU menggelar rakor bersama perwakilan partai, stake holder dan instansi terkait untuk menetapkan jumlah pemilih.
Untuk rakor pada akhir September ini, kata Khaerudin merupakan yang terakhir. Dari rakor ini lah, KPU telah menetapkan jumlah pemilih termasuk pemilih baru. Data ini yang akan diproses menjadi DPS dan DPT.
“Untuk rakor triwulan bulan September sudah di-cut of dan menunggu DP4. Nanti DP4 menjadi cikal bakal menjadi DPS dan DPT. Untuk DPT diperkirakan Oktober mendatang, ini sudah akhir september, sudah di-cut of nunggu DP4 turun dan nanti kita kerja lagi yaitu mensinkronkan lagi data DPB dan Disdukcapil, kami teliti yang valid,” ungkapnya.
Data pemilih tersebut, tegas Komisioner KPU sangatlah dinamis. Artinya, meski sudah ditetapkan jumlah pemilih, namun jumlahnya akan terus berubah. Untuk itu, bagi yang sudah memasuki usia 17, KPU meminta agar membuat E-KTP agar bisa mendapatkan hak pilihnya.
“Kami terus melaporkan perkembangan, karena data dinamis. Jadi misalnya hari ini pemilihan, hari ini ada yang sudah berusia 17 Tahun boleh memilih. Data itu bisa nambah. Ibarat bangunan belum sampai atap, masih bertambah terus. Tapi kan kita harus bisa melaporkan perkembangan. Yang namanya data dinamis sekali. Bukan saja hitungan hari, tiap jam pun berubah,” tandasnya.
Sutrisno