Festival Kopi dan Batik Wonogiri, dikemas dalam tajuk ”Pesona Wonogiri dalam secangkir Kopi dan Beragam Batik Wonogiren.” Melalui festival ini, diharapkan dapat menjadi ajang untuk mempromosikan produk kopi lokal dan potensi Batik Wonogiren, berkaitan dengan penyambutan Hari Kopi se Dunia dan Tanggal pengakuan batik sebagai warisan dunia.
Dorong Kemajuan
Event yang didukung oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Wonogiri dan Komunitas Kopi Wonogiri serta Bank Jateng ini, bertujuan untuk mendorong kemajuan pertumbuhan kopi lokal dan Batik Wonogiren. Juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM kopi dan batik, serta mendukung industri pariwisata.
Festival yang digelar selama dua hari tersebut, akan diikuti oleh 10 stand kopi dan 9 stand batik dengan melibatkan 17 pengrajin batik di Wonogiri.
Untuk mendukung kemeriahan festival, panitia juga menyediakan 3 stand untuk 6 pengrajin handicraft, 3 stand bagi 7 pedagang kuliner jajan pasar (yang menjajakan aneka snack, bakso dan lain-lain).
Di festival itu, akan menampilkan 6 stand untuk klaster kopi dengan melibatkan 25 petani kopi lokal Wonogiri, 2 stand hortikultura (Dinas Pertanian) dan 1 stand untuk IKM Gula Kelapa (Bidang Perindustrian).
Kabag Prokopim Pemkab Wonogiri, Mursid Suroto, menambahkan, pembukaan festival diagendakan Sabtu malam (1/10) oleh Bupati Joko Sutopo. Dalam rangkaian acara tersebut, akan dilakukan audiensi pengrajin dengan Bupati, diteruskan pemberian sertifikat kopi secara simbolis.
Juga akan dilakukan prime time (jam tayang utama) dan latte art (seni menyiapkan) kopi. Pada malam kedua, akan disajikan fashion show Batik Wonogiren dan hiburan Band Akustik serta musik keroncong.
Bambang Pur