“Sekaligus saya juga mengingatkan karena sejarah mencatat NU lahir dalam rangka riayyah aswaja sekali riayyah wathoniyah menjaga kelangsungan NKRI,” tambah Ketua KH Yusuf Chudlori.
Untuk melaksanakan fungsi riayyah, tambahnya, tidak hanya bisa di luar pagar. “Namun harus masuk dalam sistem politik. Oleh sebab itu PKB dilahirkan oleh PBNU,” imbuh Gus Yusuf.
Ketua DPW PKB JawaTengah, KH Yusuf Chudlori juga menambahkan tujuan akhir politik adalah untuk merebut kekuasaan.
Dan bagi PKB kekuasaan itu li’maslahati ummat, digunakan untuk kebaikan ummat. “Itu yang membedakan PKB dengan yang lain. Karena memang PKB dirancang oleh PBNU jadi alat politiknya NU,” Ketua DPW PKB JawaTengah, KH Yusuf Chudlori.
“Yang memahami denyut nadi dan persoalan NU pesantren ya hanya PKB,” tegas Ketua DPW PKB JawaTengah, KH Yusuf Chudlori.
Kendaraan Politik NU
Sementara Habib Wan Fadhil, Ketua PCNU Kabupaten Grobogan menyambut baik pembukaan pendaftaran bakal caleg PKB Grobogan di kantor PCNU. Menurut Habib Wan Fadhil, ini menunjukkan bahwa PKB serius menjadi kendaraan politiknya warga NU.
“Bila ketua DPC PKB menyampaikan target perolehan kursi ada kenaikan kursi dari 7 ke 10. Maka saya justru meminta agar PKB Grobogan naik jadi 12 kursi,” kata ketua PCNU Grobogan.
Denny Septiviant, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PKB yang juga hadir dalam acara tersebut menegaskan, meski lahir dari rahim NU, PKB bukan hanya untuk memperjuangkan nasib Nahdliyin.