Situs Samberan
Sebuah arca perunggu dengan tinggi 40 sentimeter yang ditemukan saat ekskavasi Situs Samberan yang ada di Dusun Samberan, Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Foto: Dok. Balai Konservasi Borobudur

Selain itu,  pihaknya juga menemukan dua buah buah umpak (batu penyangga tiang). Kedua umpak tersebut ditemukan di sisi barat daya dan selatan situs yang  berstruktur batu bata  dengan ketebalan sekitar lima sentimeter.

“Ekskavasi  Situs Samberan ini telah dilakukan sejak 23 Agustus lalu dan akan berakhir pada 19 September, “ katanya.

Ia menambahkan,  Balai Arkeologi dan BKB  pernah melakukan ekskavasi terhadap situs  yang berjarak sekitar empat kilometer arah barat daya dari Candi Borobudur pada tahun 2022 dan 2019 silam.

Menurutnya,  pada tahun 2000 silam, Balai Arkeologi melakukan survey  terhadap temuan yang diduga candi berbahan batu bata hasil temuan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) pada tahun 1979 silam.

JICA memperkirakan bangunan situs  tersebut sudah berdiri antara abad ke-7 hingga ke-9, atau hampir sama dengan Candi Borobudur

Ia menambahkan, ekskavasi pertama yang dilakukan Balai Arkeologi  pada tahun 2002 silam menemukan struktur bangunan candi tetapi penggalian tidak ke seluruh struktur candi.

Kemudian, pada tahun 2019 lalu, BKB melanjutkan penggalian hingga berhasil menemukan empat sudut situs tersebut. Dan, penggalian terus dilakukan dan membuka seluruh struktur bangunan.

Terbesar

Dosen Departemen Arkeolohi Fakultas Budaya UGM, Dwi Pradnyawan mengatakan, hasil temuan situs Samberan yang  berstruktur batu bata tersebut, kemungkinan  candi terbesar di Jawa Tengah yang terbuat dari batu bata.

“Kemungkinan  Situs Samberan ini merupakan candi berstruktur batu bata terbesar  yang ditemukan di Jawa Tengah, Karena belum ada contoh batu bata sebesar ini,” kata Dwi Pradnyawan.

Ia menambahkan, dari hasil ekskavasi yang sedang dilakukan, kemungkinan situs yang mempunyai ukuran 14 x 16 meter tersebut merupakan peninggalan  Kerajaan Hindu.

Hal itu juga dikuatkan adanya laporan dari Pemerintah Hindia Belanda di masa lampau, bahwa di sekitar Candi Borobudur yang merupakan peninggalan Kerajaan Buddha terdapat situs yang tidak hanya bercorak Buddha melainkan juga Hindu.

“ Ini berbanding terbalik dengan Candi Prambanan yang merupakan peninggalan agama Hindu dikelilingi candi –candi Buddha,” katanya.

W. Cahyono