blank
Ilustrasi, Gunung Andong dan Telomoyo. Foto: Widiyartono R.

Made Dwi Adnjani

Alam adalah Guru

Alam mengajarkan kepada kita
tentang kediaman dalam keikhlasan
Alam mengajarkan pada kita
tentang indahnya berbagi
Alam mengajarkan pada kita
tentang rindu matahari pada sang bulan
Alam mengajarkan pada kita
Tentang kesetiaan dan komitmen
Begitu banyak yang diajarkan alam pada kita

Pada terik musim panas
Pada rintik air musim hujan
Betapa bentangan alam adalah guru
Yang mampu membuat kita terpana
Takjub pada keindahan, takluk pada kedigdayaan
Betapa alam selalu menawarkan dua sisi,
Kelembutan tapi juga keangkuhan
Keteduhan juga kemurkaan,
keperkasaan dan kedahsyatan,
Semuanya menjadi tempat belajar

Adakah kita punya waktu ?
untuk sejenak berdiam diri
Mendengar kicauan burung bersahutan
Menikmati desau angin yang menyentuh kulit
dan terjangan ombak menyentuh jemari kaki kita

Sementara kita terbiasa menyibukkan diri
Pada kelenaan yang tiada abadi
Padahal dari buah yang jatuh pun kita bisa belajar
dari angin yang menderu pun kita bisa belajar
dari ombak, awan dan rinai hujan pun kita bisa belajar
bahwa hidup adalah tentang proses
belajar membaca dan memaknainya
Agar kita selalu berjalan dalam kesadaran
Bahwa tak ada yang sia-sia di setiap penciptaan
Selagi kita mampu membaca
Bacalah
Karena alam adalah guru

Semarang, 16 Shafar 1444 H/13 September 2022

blankMade Dwi Adnyani, dosen Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Unissula