Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri Bambang Haryanto (berdiri kanan) menjelaskan tentang aktualisasi Destana kepada rombongan studi banding dari BPBD Kabupaten Brebes.(Dok.BPBD Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, melakukan studi banding ke BPBD Kabupaten Wonogiri. Ini terkait dengan soal aktualisasi membangun ketangguhan bencana melalui Desa Tangguh Bencana (Destana).

Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, semalam, menyatakan, studi banding ke Wonogiri dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Brebes Nushy Mansur.

Kecuali studi masalah aktualisasi Destana, juga mempelajari implementasi pemanfaatan pengelolaan sistem air hujan, dan masalah penerapan mitigasi vegetatif dalam rangka upaya Pengurangan Resiko Bencana (PRB).

”Studi banding BPBD Kabupaten Brebes berlangsung selama dua hari, yakni Tanggal 13 sampai dengan 14 September 2022,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri Bambang Haryanto.

Bertempat di Kantor BPBD Kabupaten Wonogiri, mereka mendapatkan penjelasan tentang teknis membangun ketangguhan bencana melalui Dana Alokasi Desa (DAD), sesuai Permendes PDT (Penanganan Desa Tertinggal) Nomor: 7 Tahun 2021.

Mitigasi Vegetatif

Juga mendapatkan penjelasan teknis dan penerapan mitigasi vegetatif, dengan tanaman konservasi yang selama ini telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Wonogiri.

Selanjutnya dirangkai dengan memperdalam masalah pembangunan Kebun Bibit BPBD Kabupaten Wonogiri, sebagai sarana edukasi dan penyediaan bibit tanaman konservasi guna mendukung mitigasi vegetatif.

Rombongan studi banding BPBD Kabupaten Brebes ini, juga mendapatkan penjelasan tentang teknis implementasi sistem pengelolaan pemanfaatan air hujan skala sederhana, di Kantor BPBD Kabupaten Wonogiri.

Sebelum kemudian dilanjut melakukan peninjauan ke Desa Kepatihan Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, untuk mempelajari soal implementasi peran Pemerintah Desa dalam membangun ketangguhan masyarakat melalui Destana.

Di Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, rombongan studi banding juga melakukan tinjauan lapangan tentang penerapan sistem pengelolaan air hujan skala menengah, dan pengembangan tanaman vertiver (akar wangi) di chatment area (daerah pengaliran) Waduk Pakis.

Bambang Pur