Para peserta pelatihan tour guide yang diselenggarakan UPT BLK Disnaker Perinkop UMKM Kudus. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus menggelar pelatihan tour guide (pemandu wisata) sebagai upaya untuk meningkatkan promosi wisata di Kabupaten Kudus. Pelatihan berbasis kompetensi Mobile Training Unit (MTU) ini merupakan salah satu diantara pelatihan yang dibiayai dengan anggaran dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

Sebanyak 32 peserta pelatihan pun menjalani praktik langsung menjadi tour guide dengan naik bus dan berkeliling ke beberapa destinasi wisata di Kudus. Mereka diminta untuk mempraktikkan langsung materi pengenalan wisata yang ada di Kudus, Rabu (14/9).

Kepala Disnakerperinkop Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati yang ikut mendampingi langsung materi praktik tersebut mterlihat cukup menikmati keseruan suasana yang ada. Perjalanan dimulai dari Terminal Menara Kudus, rombongan menaiki bus menuju ke tempat wisata di Desa Colo, Kudus.

Dalam perjalanan, setiap peserta pelatihan bergantian praktik menjadi pemandu wisata baik cara menyapa wisatawan hingga menjelaskan tentang wisata, sejarah, dan keunikan yang ada di Kudus.

Mereka pun terlihat sangat menguasai materi dan asyik menjadi seorang pemandu wisata. Rini yang melihatnya secara langsung pun mengapresiasi kemampuan yang dimiliki para peserta.

“Saya sangat apresiasi para peserta pelatihan ini. Sangat membanggakan saya. Tadi ada yang menguasai materi, ini merupakan keberhasilan yang bagus. Capaian yang bagus dalam pelatihan,” kata Rini.

Dengan pelatihan ini, Rini berharap bisa menciptakan pemandu wisata handal untuk memperkenalkan wisata di Kudus, sekaligus mencetak tenaga kerja yang mahir di bidang kepariwisataan.

“Nanti kita juga akan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Kudus untuk mengakomodir teman-teman pelatihan ini bisa menjadi tour guide lokal Kudus,” lanjutnya.

Dalam pelatihan ini, Rini menjelaskan bahwa semua menggunakan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) milik Kabupaten Kudus. Totalnya ada sekitar Rp 132 juta.

Kegiatan pelatihan keterampilan ini merupakan bagian dari program pemanfaatan DBHCHT Kabupaten Kudus tahun 2022. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215 tahun 2021, alokasi DBHCHT diantaranya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat yang salah satunya berwujud pemberian pelatihan keterampilan.

Melihat antusias peserta pelatihan tour guide kali ini, tahun depan rencananya pelatihan yang sama akan kembali dilakukan. Dengan harapan bisa menciptakan pemandu wisata lokal Kudus yang cukup handal.

Bupati Kudus HM Hartopo. Foto:dok

Salah satu peserta pelatihan, Sa’adatul Mushthoifiyah mengaku senang mengikuti pelatihan yang ada. Sebagai seorang mahasiswa jurusan Hubungan Internasional di salah satu perguruan tinggi Semarang, ia tidak memiliki pengalaman apapun tentang menjadi pemandu wisata.

“Tapi saya ingin belajar menjadi tour guide, biar bisa memperkenalkan Kudus sama orang-orang luar daerah,” katanya.

Sementara, Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan pelatihan keterampilan kerja yang dilaksanakan melaku alokasi DBHCHT itu dapat berdampak positif bagi masyarakat Kudus. Pelatihan itu bisa menciptakan kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“DBHCHT ini membantu pemulihan perekonomian di daerah dengan diprioritaskan pada bidang kesejahteraan masyarakat. Akan banyak muncul tenaga terampil yang siap untuk membuka lapangan kerja baru,” ucap dia.

Menurutnya, pelatihan keterampilan merupakan bagian dari program pembinaan lingkungan sosial yang mana anggarannya mendapatkan porsi paling besar yakni 50 persen dari total DBHCHT‎.

“Saya berharap masyarakat Kudus bisa memanfaatkan sebesar-besarnya kesempatan ini,”paparnya.

Ali Bustomi