blank
Penyerang PSIS, Taisei Marukawa (putih), terjengkang saat diterjang penjaga gawang Persita, Dhika Bhayangkara. Foto: mopsis

TANGERANG (SUARABARU.ID)– Tampil agresif sepanjang laga, tim PSIS (Semarang) justru menelan hasil buruk, usai kalah 0-1 dari Persita (Tangerang). Satu-satunya gol yang tercipta di laga pekan 10 BRI Liga 1 2022/2023, yang digelar di Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (14/9/2022), dihasilkan Ramiro Fergonzi, menit 63.

Dengan hasil ini, PSIS menempati peringkat 10, dan mengumpulkan 11 poin. Sedangkan Pendekar Cisadane, julukan Persita, ada di posisi enam, dengan 19 poin dari 10 laga yang sudah dimainkan.

Tim asuhan Alfredo Vera ini, cuma kalah satu angka dari Persija (Jakarta), yang ada di peringkat lima, namun baru tampil dalam sembilan laga.

BACA JUGA: Kanim Wonosobo Kembali Layani Eazy Paspor di Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin Magelang

Usai laga, pelatih interim PSIS, Achmad Resal, menyatakan kekecewaannya atas hasil buruk yang menimpa timnya. Banyaknya peluang yang terbuang dan lemahnya koordinasi di lini belakang, menjadikan tim berjuluk Mahesa Jenar ini harus tertunduk lesu di akhir laga.

”Kesalahan antisipasi dari para pemain, membuat lawan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Tetapi apa pun itu, pemain sudah tampil maksimal untuk berupaya membawa pulang poin dari Tangerang,” kata Achmad Resal didampingi gelandang bertahan Guntur Triaji, saat sesi jumpa pers.

Ditambahkan dia, meski PSIS tampil menguasai permainan di awal-awal laga, namun kurang siapnya pemain mengantisipasi pergerakan lawan, membuat kami lengah dan gol terjadi untuk Persita.

BACA JUGA: Pembangunan Kantor Baru Pemkot Magelang Berikut Pindah Butuh Waktu Tiga Tahun

”Hilangnya konsentrasi pemain ini akan langsung kita benahi. Selain itu, pola serangan dan bertahan yang kami rancang dalam game plan sebelum laga, kurang berjalan baik,” imbuh dia.

Sedangkan Guntur menyebutkan, sebelum laga rekan-rekannya yakin bisa mengambil poin di kandang Persita. Dengan bekal keyakinan itu, membuat timnya mampu menguasai permainan. Hingga akhirnya karena salah antisipasi akibat hlangnya kosentrasi, membuat lawan mampu mencetak gol.

Riyan