blank
Tri Ani melakukan sosialisasi program teh herbal sebelum terjun ke masyarakat, beberapa hari lalu. Foto: ist

YOGYAKARTA(SUARABARU.ID) –Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,Tri Ani Marwati, menuturkan, tren minum teh dari Bunga Telang semakin meningkat. Tak lain karena hasil penelitian tentang berbagai manfaat Bunga Telang terhadap kesehatan. “Teh dari Bunga Telang bermanfaat sebagai antioksidan dan antidiabetes,” katanya, hari ini Rabu (14 September 2022).

Selebihnya diutarakan, dengan  meningkatnya penyakit degenerative, baik pada level usia anak, maupun usia lanjut, kebiasaan mengonsumsi teh herbal mulai meningkat. Apalagi kalau dikaitkan dengan kesehatan. Mengingat  bahwa pengobatan herbal sekarang ini pamornya mulai meningkat.

Dia mengatakan, Bunga Telang sekarang ini pamornya mulai diperhitungkan sebagai herbal untuk pengobatan.  Mengingat bahwa manfaat bunga itu sangatlah banyak untuk pengobatan beberapa penyakit seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengontrol tekanan darah tinggi, obesitas, antikanker, juga diabetes mellitus.

Dosen asal Kaliwungu, Kendal, itu memaparkan, cara mengonsumsi Bunga Telang biasanya dibuat herbal tea atau teh herbal. Itu merupakan salah satu produk minuman campuran teh dan tanaman herbal yang memiliki khasiat dalam membantu pengobatan penyakit atau sebagai minuman penyegar tubuh. “Teh herbal  dari bahan biji tumbuhan atau akar perlu direbus lebih dahulu sebelum disaring dan siap disajikan,” jelasnya.

Saat sekarang, lanjutnya, teh herbal tersedia dalam kemasan kaleng, kantong teh, atau teh herbal siap minum dalam kemasan kotak. Teh herbal biasanya disajikan dalam bentuk kering seperti penyajian teh dari tanaman teh. Tanaman obat dalam bentuk kering yang diformulasikan menjadi herbal tea dapat dimanfaatkan untuk konsumsi sehari-hari oleh rumah tangga maupun kalangan industri.

Dia menambhakan, tanaman obat atau berbagai herbal sebenarnya dapat diolah menjadi herbal kering. Pada dasarnya, proses pengolahan semua jenis tanaman obat hampir sama. Biasanya, perbedaannya terletak pada lama dan suhu pengeringan. Karena disesuaikan dengan karakteristik bahan segar. Herbal-herbal kering tersebut selanjutnya dicampur dengan komposisi tertentu sesuai dengan jenis teh herbal yang akan dihasilkan.

Bunga Telang (Butterfly pea flower)  atau disebut clitoria ternatea telah digunakan dalam pengobatan ayurvedic. Ekstrak dari clitoria ternatea itu dalam obat herbal bersama dengan ekstrak tanaman lain ditujukan untuk memperbaiki kemampuan mental yang dikenal sebagai “medhya drugs”.

blank

Dijelaskan, Bunga Telang itu mengandung Ternatin A1-3, B1-4, C1-5, D1(antosianin)-3, kaempferol, kuersetin, mirisetin. Bagian tanaman Telang yang menarik adalah bunga. Bunga Telang beragam warnanya, ada yang putih, biru, ungu. Kandungan Bunga Telang kaya akan flavonoid.

Jenis flavonoid yang memberikan warna pada Bunga Telang adalah antosianin. Antosianin merupakan senyawa yang paling utama berpengaruh  terhadap warna merah, biru dan ungu, baik pada buah, sayur dan tanaman hias. Sementara itu ekstrak air Bunga Telang memiliki kandungan total antosianin per helai bunga kering sebesar 2,22×10-3 mg atau 0,294 mmol/mg bunga.

Senyawa fenolik merupakan senyawa bahan alam yang cukup banyak ditemukan pada tanaman. Ekstrak Bunga Telang memiliki potensi sebagai antikatarak, penghambat platelet pada kelinci, antioksidan, antidiabetes, serta sebagai pewarna alami makanan, dan sebagai minuman.

Dituturkan pula, kegiatan pembuatan teh herbal Bunga Telang bisa dijadikan pemberdayaan  ekonomi masyarakat untuk meningkatkan income pasif bagi warga dalam skala industri rumahan. Biaya produksi pembuatan teh herbal bunga Telang relatif murah meriah, akan tetapi jika akan dikembangkan industri dalam skala besar dibutuhkan kelompok petani  tanaman bunga Telang yang perlu diberdayakan,  sehingga panen bunga Telang bisa  bareng dalam skala besar.

Untuk produksi tentunya diimbangi dengan sistem pengolahan produksi yang higienis dengan  packing yang menarik serta jaminan distribusi yang lancar. Seandainya pekerjaan itu bisa dikerjakan dengan berkelompok- kelompok, otomatis   pemberdayaan ekonomi dalam menghasilkan produksi teh herbal bunga akan berhasil.

Mengingat banyaknya manfaat, mulai Minggu ini dia akan sosialisasikan kepada masyarakat. Salah satunya kepada pengurus Aisyiyah cabang Sewon Utara, Bantul (DIY).

Ada tiga dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang akan dilibatkan. Ani bersama Mustika dan Solikhah.
Penyuluhan pembuatan teh herbal Bunga Telang itu dimulai dari
melakukan sosialisasi program terkait pengabdian masyarakat oleh Tim dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Kemudian akan dilakukan pemberian materi terkait manfaat bunga Telang untuk kesehatan dan peluang bisnis yang menjajikan. “Juga dilakukan proses pengeringan bunga kering dan
diskusi terkait proses pengeringan dan produksi bunga Telang,” imbuhnya.

Eko Priyono