JEPARA (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara berkeinginan untuk menyatukan konsep Mangunsarkoro Street (MSS) dan Car Free Day (CFD). Selain berolahraga, masyarakat akan dimanjakan sajian aneka kuliner dan produk UMKM lainnya setiap Minggu pagi. Kolaborasi antara MMS dengan CFD ini, untuk menyerap pengunjung yang lebih besar. Tentu saja, dengan memberikan berbagai alternatif atau pilihan kepada pengunjung. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekda Jepara Edy Sujatmiko kepada wartawan.
Dengan disatukannya MMS dengan CFD diharapkan bisa menambah gairah dan daya tarik masyarakat untuk datang berolahraga, rekreasi sambil berbelanja. Untuk Car Free Day sendiri sebenarnya sudah ada sebelum adanya Mangunsarkoro Street. Namun karena pandemi Covid-19, CFD terpaksa harus dihentikan.
Dalam konsep kolaborasi, Mangunsarkoro Street digeser sedikit ke arah barat SD N Panggang 1 atau depan DKPP Jepara. Sedangkan CFD digeser ke selatan Tugu PKK sehingga bisa menyatu dengan Mangunsarkoro Street. “Sehingga penggunjung yang habis olahraga di CFD, bisa nyambung ke Mangunsarkoro Street. Begitu juga sebaliknya. Sehingga banyak alternatif atau pilihan,” kata dia.
Tidak hanya itu, Pemkab Jepara ingin memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM di luar Kelurahan Panggang untuk ikut mencari rejeki di Minggu pagi. Pemkab juga berencana untuk menambah tenda – tenda pelaku UMKM agar bisa menampung lebih banyak lagi. Jika stan UMKM lebih banyak. Maka pengunjung akan lebih banyak karena banyak alternatif atau pilihan yang mereka dapatkan.
Hadepe – kmf