blank
Staf khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, mengenakan outer Brand Gunung Kendil, sekaligus memamerkannya di Festival Tong Tong Fair, para pengunjung Festival Tong Tong Fair di Den Haag, Belanda, membeli dan langsung mengenakan produk fashion ready to wear berbahan batik tulis dari Brand Gunung Kendil, UMKM binaan Rumah BUMN Rembang PT Semen Gresik. Foto: Humas SG

REMBANG (SUARABARU.ID) – Pelaku UMKM binaan Rumah BUMN Rembang PT Semen Gresik (PTSG), Hawien Wilopo dengan brand Gunung Kendil yang memproduksi fashion ready to wear berbahan batik tulis, sukses go global dalam Tong Tong Fair atau Festival Tong Tong di Den Haag Belanda, 1 – 11 September 2022.

Gunung Kendil tampil dalam pameran tertua di Negeri Kincir Angin itu, fashion Gunung Kendil rancangan Hawien Wilopo laku terjual. ‘’Kami bersyukur, produk kami diminati pengunjung mancanegara. Kami menganggap Festival Tong Tong menjadi sarana UMKM di Rembang untuk go global. Ini pula yang menjadi penanda, bahwa produk nusantara khususnya Rembang tak kalah dengan negara lain,’’ kata Wien, sapaan akrab Hawien.

Wien bercerita, nama Gunung Kendil, sebenarnya nama sebuah pedukuhan di Kelurahan Leteh, Rembang, yang menjadi rumah produksi. Gunung dimaknai besar dan tinggi, sedangkan kendil bermakna wadah tembikar/gerabah untuk tempat apa pun seperti , sayur sebagai simbol rezeki.

‘’Kendil dengan mulut yang kecil namun memiliki wadah yang besar sehingga mampu menampung rezeki yang banyak. Filosofinya, rezeki yang masuk selalu bertambah mengiringi ekonomi yang membesar laksana gunung,’’ tambahnya.

Lanjut dia, UMKM ini berdiri sejak tahun 2010 berawal dari mendesain motif hingga akhirnya memproduksi kain batik tahun 2012 dan sejak 2014 memproduksi fashion ready to wear berbahan batik tulis.

Dengan jumlah karyawan seluruhnya delapan orang (pembatik, tukang mopok, tukang warna, dan penjahit), Wien bisa meraih omzet Rp 20 juta/bulan atau sekitar Rp 250 juta/tahun, namun selama masa pandemi Covid-19 turun menjadi Rp 150 juta/tahun,’’ kata desainer kelahiran Rembang, 24 Juni 1969 itu.

Namun berkat dukungan Rumah BUMN Rembang PTSG yang concern terhadap pengembangan UMKM, tandas dia, pihaknya memngalami kemajuan usaha.